Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan jumlah pasien positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh hingga Senin ini bertambah lima orang, sehingga total menjadi 29 orang.
"Kami mencatat ada lima pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga totalnya menjadi 29 orang dari 61 kasus positif COVID-19 secara akumulatif di Kabupaten Boyolali," kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Ratri S Survivalina di Kantor Dinkes Boyolali, Senin.
Menurut Ratri S Survivalina, secara akumulatif di Boyolali terdapat 61 kasus positif COVID-19 dengan rincian 30 orang masih dirawat di rumah sakit, 29 orang sembuh, dan dua orang meninggal dunia.
Ratri mengatakan kabar gembira dari lima pasien yang dirawat dinyatakan sembuh tersebut dua orang di Rumah Sakit Pandan Arang, sedangkan tiga lainnya dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Boyolali.
Menurut Ratri, ada kepatuhan dari para pasien yang ternotifikasi positif selama dirawat di rumah sakit atau karantina di Rumah Sakit Darurat. Pada perjalanannya mengalami perbaikan, setelah hasil pemeriksaan dua kali tes "polymerase chain reaction" (PCR) dinyatakan negatif.
Kelima pasien yang sudah dinyatakan sembuh tersebut, yakni Nomor 027 (DM) warga Kecamatan Sambi, Nomor 028 (IM) warga Sambi, Nomor 031 (SM) warga Banyudono, dan Nomor 032 (JU) warga Cepogo, dan Nomor 033 (YP) warga Banyudono.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Mengingat saat ini, di Kabupaten Boyolali masih terdapat 30 pasien positif COVID-19 yang dirawat atau menjalani karantina di rumah sakit.
Menurut dia, tatanan normal baru bukan berarti keadaan tersebut seperti sebelum ada pandemi COVID-19. Normal baru itu memulai tatanan kehidupan baru terkait pelaksanaan segala kegiatan dengan protokol kesehatan.
"Masyarakat jangan pernah meninggalkan dan melupakan protokol kesehatan dalam segala kegiatan dan aktivitas," katanya.
Dia mengatakan beberapa perilaku yang harus menjadi kebiasaan dalam normal baru di tengah masyarakat di antaranya, kebiasaan cuci tangan dengan sabun, melaksanakan perilaku bersih, melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), menggunakan masker dan penerapan 'physical distancing' (jaga jarak).
Bahkan, kata dia, informasi terbaru terkait tiga pasien yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 di Boyolali masuk klaster Pasar Peterongan.
Ada tiga pasien positif, kata dia, dengan perincian dua dari klaster Peterongan yakni AD (45) warga Kecamatan Karanggede yang teregister pasien 059, RJ (41) warga Ampel Nomor 060 masih berkaitan dengan klaster Pasar Peterongan, dan DY (21) warga Kemusu kasus Nomor 061 diketahui setelah melakukan pemeriksaan tes usap PCR mandiri.
"Ketiga pasien itu dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali, sehingga total menjadi 30 orang," katanya.
"Kami mencatat ada lima pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga totalnya menjadi 29 orang dari 61 kasus positif COVID-19 secara akumulatif di Kabupaten Boyolali," kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Ratri S Survivalina di Kantor Dinkes Boyolali, Senin.
Menurut Ratri S Survivalina, secara akumulatif di Boyolali terdapat 61 kasus positif COVID-19 dengan rincian 30 orang masih dirawat di rumah sakit, 29 orang sembuh, dan dua orang meninggal dunia.
Ratri mengatakan kabar gembira dari lima pasien yang dirawat dinyatakan sembuh tersebut dua orang di Rumah Sakit Pandan Arang, sedangkan tiga lainnya dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Boyolali.
Menurut Ratri, ada kepatuhan dari para pasien yang ternotifikasi positif selama dirawat di rumah sakit atau karantina di Rumah Sakit Darurat. Pada perjalanannya mengalami perbaikan, setelah hasil pemeriksaan dua kali tes "polymerase chain reaction" (PCR) dinyatakan negatif.
Kelima pasien yang sudah dinyatakan sembuh tersebut, yakni Nomor 027 (DM) warga Kecamatan Sambi, Nomor 028 (IM) warga Sambi, Nomor 031 (SM) warga Banyudono, dan Nomor 032 (JU) warga Cepogo, dan Nomor 033 (YP) warga Banyudono.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Mengingat saat ini, di Kabupaten Boyolali masih terdapat 30 pasien positif COVID-19 yang dirawat atau menjalani karantina di rumah sakit.
Menurut dia, tatanan normal baru bukan berarti keadaan tersebut seperti sebelum ada pandemi COVID-19. Normal baru itu memulai tatanan kehidupan baru terkait pelaksanaan segala kegiatan dengan protokol kesehatan.
"Masyarakat jangan pernah meninggalkan dan melupakan protokol kesehatan dalam segala kegiatan dan aktivitas," katanya.
Dia mengatakan beberapa perilaku yang harus menjadi kebiasaan dalam normal baru di tengah masyarakat di antaranya, kebiasaan cuci tangan dengan sabun, melaksanakan perilaku bersih, melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), menggunakan masker dan penerapan 'physical distancing' (jaga jarak).
Bahkan, kata dia, informasi terbaru terkait tiga pasien yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 di Boyolali masuk klaster Pasar Peterongan.
Ada tiga pasien positif, kata dia, dengan perincian dua dari klaster Peterongan yakni AD (45) warga Kecamatan Karanggede yang teregister pasien 059, RJ (41) warga Ampel Nomor 060 masih berkaitan dengan klaster Pasar Peterongan, dan DY (21) warga Kemusu kasus Nomor 061 diketahui setelah melakukan pemeriksaan tes usap PCR mandiri.
"Ketiga pasien itu dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali, sehingga total menjadi 30 orang," katanya.