Solo (ANTARA) - Sejumlah masjid di Kota Solo mulai menyelenggarakan shalat Jumat seiring dengan kebijakan normal baru yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Pantauan di Solo, Jumat, beberapa masjid yang sudah menyelenggarakan shalat Jumat di antaranya Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Masjid Nurul Huda UNS.
Melalui surat edarannya, Ketua Takmir Masjid Nurul Huda UNS Ahmad Yunus mengatakan shalat Jumat yang diselenggarakan hanya untuk pegawai UNS, anggota jamaah membawa sajadah sendiri, wajib memakai masker, dan dilakukan pengecekan suhu tubuh pada pintu masuk.
Selain itu, dikatakannya, setiap anggota jemaah diwajibkan menjaga jarak antaranggota jemaah dengan menempati shof yang sudah ditandai dan segera keluar area setelah rangkaian ibadah selesai.
"Tidak diperkenankan saling menjabat tangan dan jumlah anggota jemaah dibatasi 200 orang," katanya.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta HM Muhtarom mengatakan jika biasanya masjid tersebut bisa menampung sebanyak 1.767 anggota jemaah, saat ini hanya sepertiganya.
"Pada shalat Jumat ini kami menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, salah satunya menempatkan petugas di pintu masuk masjid. Kalau ada jemaah yang tidak pakai masker kami sediakan masker gratis untuk dipakai," katanya.
Ia mengatakan jika ada jemaah yang melepas maskernya maka petugas langsung meminta yang bersangkutan untuk mengenakan maskernya kembali.
"Kami juga menerapkan jaga jarak antaranggota jemaah. Selain itu, tidak ada tradisi bersalaman usai shalat," katanya.***3***
Pantauan di Solo, Jumat, beberapa masjid yang sudah menyelenggarakan shalat Jumat di antaranya Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Masjid Nurul Huda UNS.
Melalui surat edarannya, Ketua Takmir Masjid Nurul Huda UNS Ahmad Yunus mengatakan shalat Jumat yang diselenggarakan hanya untuk pegawai UNS, anggota jamaah membawa sajadah sendiri, wajib memakai masker, dan dilakukan pengecekan suhu tubuh pada pintu masuk.
Selain itu, dikatakannya, setiap anggota jemaah diwajibkan menjaga jarak antaranggota jemaah dengan menempati shof yang sudah ditandai dan segera keluar area setelah rangkaian ibadah selesai.
"Tidak diperkenankan saling menjabat tangan dan jumlah anggota jemaah dibatasi 200 orang," katanya.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta HM Muhtarom mengatakan jika biasanya masjid tersebut bisa menampung sebanyak 1.767 anggota jemaah, saat ini hanya sepertiganya.
"Pada shalat Jumat ini kami menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, salah satunya menempatkan petugas di pintu masuk masjid. Kalau ada jemaah yang tidak pakai masker kami sediakan masker gratis untuk dipakai," katanya.
Ia mengatakan jika ada jemaah yang melepas maskernya maka petugas langsung meminta yang bersangkutan untuk mengenakan maskernya kembali.
"Kami juga menerapkan jaga jarak antaranggota jemaah. Selain itu, tidak ada tradisi bersalaman usai shalat," katanya.***3***