Temanggung (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0706/Temanggung, Jawa Tengah, menggelar gladi posko untuk melatih kesiapan staf personel maupun anggota untuk menghadapi bencana alam terutama di tengah pandemi COVID-19.

Komandan Distrik Militer 0706/Temanggung Letkol Inf David Alam di Temanggung, Kamis, mengatakan menjadi tantangan tersendiri bagi personel Kodim 0706 Temanggung dalam penanganan kebencanaan dan di satu sisi harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Penanganan bencana yang terjadi harus pula memutus rantai penularan COVID-19 di masyarakat. Kami berlatih dalam penanganan bencana alam di tengah bencana nonalam," katanya.

Ia menyampaikan tujuan latihan ini untuk melatih kesiapsiagakan persoel di lapangan, staf, perwira, Danramil, dan komandan Kodim dalam proses pengambilan keputusan untuk penanganan bencana alam.

Baca juga: Gubernur Ganjar: Jateng berstatus tanggap darurat bencana COVID-19

David menuturkan pelatihan diawali dengan perencanaan, pembuatan rencana operasi. Pengaktifan rencana operasi menjadi perintah operasi yang secara otomatis menggerakkan semua unsur yang ada di Kodim terutama koordinasi dengan instansi terkait.

Dia menekankan perlunya mentaati prosedur kesehatan seoptimal mungkin dalam penanganan bencana seperti saat evakuasi korban, namun perlu fleksibel demi keselamatan jiwa.

Saat evakuasi harus pakai masker, diusahakan tidak saling bersentuhan satu dengan lainnya, meski jarak berdekatan.

Ia menyampaikan tema latihan kali ini penanganan bencana tanah longsor.

Temanggung sebagai daerah potensi bencana alam tanah longsor, daerah yang kerap terjadi seperti Kandangan, Tretep, Candiroto dan Kaloran.

Dalam penanganan bencan, katanya, Kodim 0706/Temanggung menyiapkan sekitar 300 personel, ditambah bantuan 300-an personel dari Korem 072 Pamungkas.

Bantuan pasukan tersebut antara lain satu kompi zeni yang mempunyai peralatan untuk memperlancar jalannya penanggulangan tanah longsor. Satu peleton tenaga kesehatan dengan mobil ambulan, perlengkapan, untuk pelayanan bencana alam tersebut.

"Bantuan personel sesuai dengan kebutuhan penanganan bencana. Harapannya warga selalu waspada terhadap bencana, menyelamatkan jiwa lebih penting dan taat pada imbauan dari pemerintah," katanya.***3***

Baca juga: Pengamat: Penerapan normal baru cegah bencana selanjutnya
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024