Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengaplikasikan bilik uji usap COVID-19 atau swab booth sebagai upaya memberikan perlindungan lebih kepada tenaga medis agar terhindar dari penularan virus tersebut.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Rabu mengatakan bilik ini mampu menekan penggunaan APD oleh tenaga medis saat mengambil sampel usapan dari pasien.
"Bilik ini bisa menghemat waktu pengambilan sampel serta mengurangi limbah medis," katanya.
Baca juga: Tenaga medis telah jalani tes Swab, peserta JKN-KIS bisa tenang berobat
Pada tahap awal, kata dia, bilik ini akan ditempatkan di Kantor Diklat Kota Semarang yang saat ini digunakan sebagai tempat karantina pasien COVID-19.
Alat ini, lanjut dia, membantu tenaga medis untuk melakukan pengambilan sampel usap di tempat terbuka.
Ia menambahkan terobosan ini penting di saat Pemerintah Kota Semarang menggencarkan tes cepat COVID-19.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Wongsonegoro Semarang Susi Herawati menilai bilik uji usap ini akan meningkatkan upaya penanganan COVID-19 menjadi lebih baik.
Keterbatasan APD untuk tenaga medis, lanjut dia, menjadi salah satu latar belakang dalam menginisiasi terobosan ini.
"Dengan bilik ini petugas tidak memerlukan APD karena proses pengambilan sampel usap terlindungi dengan bilik ini," katanya.
Baca juga: Empat tenaga medis positif COVID, Wali Kota: Empat Puskesmas di Solo ditutup
Baca juga: Ganjar minta polisi menindak tegas pengancam tenaga medis di Sragen
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Rabu mengatakan bilik ini mampu menekan penggunaan APD oleh tenaga medis saat mengambil sampel usapan dari pasien.
"Bilik ini bisa menghemat waktu pengambilan sampel serta mengurangi limbah medis," katanya.
Baca juga: Tenaga medis telah jalani tes Swab, peserta JKN-KIS bisa tenang berobat
Pada tahap awal, kata dia, bilik ini akan ditempatkan di Kantor Diklat Kota Semarang yang saat ini digunakan sebagai tempat karantina pasien COVID-19.
Alat ini, lanjut dia, membantu tenaga medis untuk melakukan pengambilan sampel usap di tempat terbuka.
Ia menambahkan terobosan ini penting di saat Pemerintah Kota Semarang menggencarkan tes cepat COVID-19.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Wongsonegoro Semarang Susi Herawati menilai bilik uji usap ini akan meningkatkan upaya penanganan COVID-19 menjadi lebih baik.
Keterbatasan APD untuk tenaga medis, lanjut dia, menjadi salah satu latar belakang dalam menginisiasi terobosan ini.
"Dengan bilik ini petugas tidak memerlukan APD karena proses pengambilan sampel usap terlindungi dengan bilik ini," katanya.
Baca juga: Empat tenaga medis positif COVID, Wali Kota: Empat Puskesmas di Solo ditutup
Baca juga: Ganjar minta polisi menindak tegas pengancam tenaga medis di Sragen