Presiden Filipina Duterte mengancam akan bunuh pengedar narkoba

Jumat, 5 Juni 2020 16:25 WIB

Manila (ANTARA) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Jumat (5/5) lagi-lagi mengancam akan membunuh pengedar narkoba setelah polisi berhasil menyita 756 kg sabu-sabu, tangkapan yang menurutnya membuktikan bahwa negara Asia Tenggara itu menjadi titik pengiriman narkoba.

Sabu-sabu kristal, yang ditaksir polisi memiliki nilai jual 5,1 miliar peso (sekitar Rp3,22 triliun) di pasar Filipina, merupakan salah satu penyitaan terbesar sejak Duterte menyatakan perang dengan narkoba, yang menentukan kepresidenannya pada 2016.

"Jika anda menghancurkan negara saya dengan memasok sabu-sabu senilai 5,1 miliar peso ... saya akan membunuh anda," kata Duterte melalui pidato, merujuk pada narkoba.

Pihaknya tidak mengatakan dari mana barang haram itu berasal, namun menyebutkan Filipina menjadi pusat perpindahan untuk gengster narkoba Meksiko.

Duterte juga melontarkan penghinaan terhadap kelompok HAM yang mengkritik kampanye anti narkoba, yang ia jalankan.

PBB melalui laporan pada Kamis menyebutkan puluhan ribu orang di Filipina bisa jadi tewas dalam perang melawan narkoba di tengah "nyaris kekebalan hukum" polisi dan hasutan kekerasan oleh pejabat tinggi.

Namun data pemerintah mengenai tersangka pengedar narkoba dan pengguna yang tewas dalam operasi anti-narkoba sejak Juli 2016 mencatat 5.600.

Kantor Duterte membantah laporan PBB, menyebutnya "klaim berulang" dan menyebut tuduhan impunitas (kekebalan hukum)  tak berdasar.

Sumber: Reuters

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Presiden Filipina tak akan minta maaf atas kematian dalam perang antinarkoba

05 January 2022 9:26 Wib, 2022

Presiden Filipina Duterte mundur dari politik

02 October 2021 18:13 Wib, 2021

Perang narkoba ala Duterte tewaskan 8.000 orang

06 November 2020 12:25 Wib, 2020

Presiden Duterte pertahankan aturan jaga jarak satu meter di Filipina

19 September 2020 14:16 Wib, 2020

Presiden Duterte soal pelanggar karantina wilayah Filipina, 'tembak saja'

02 April 2020 14:55 Wib, 2020
Terpopuler

500 pembalap sepeda ikuti Criterium Open Championship Cilacap

OLAHRAGA - 14 December 2024 17:41 Wib

Kemendagri sedang susun desain besar otonomi daerah

NASIONAL - 17 December 2024 13:53 Wib

BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

NASIONAL - 15 jam lalu

Pemkab Temanggung pantau stok - harga sembako jelang Nataru

EKONOMI - 14 December 2024 20:14 Wib

Kemenkumham Jateng-DPRD Kota Semarang bahas Raperda HAM

PERISTIWA - 17 December 2024 14:44 Wib