Hari ini, Jamaah Al Muhdlor Tulungagung gelar Shalat Id

Jumat, 22 Mei 2020 12:24 WIB

Tulungagung (ANTARA) - Jamaah Al Muhdlor yang berpusat di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat menggelar Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah, dua hari lebih awal dibanding mayoritas muslim lain di Indonesia maupun ketetapan pemerintah.

Shalat Id digelar di Masjid Nur Muhammad di Desa Wates dan menjadi pusat dakwah Al Muhdlor Indonesia. Shalat Id itu diikuti sekitar 40 orang jamaah.

"Kami hanya memantau dan mengamankan jalannya ibadah Shalat Id untuk memastikan pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Kanit Binmas Polsek Sumbergempol, Aiptu Mujito.

Baca juga: Pimpinan daerah Nagan Raya Aceh imbau warga Shalat Id di rumah

Jamaah yang datang tidak hanya berasal dari sekitar Desa Wates, namun sebagian juga berasal dari luar daerah.

Jamaah Al Muhdlor sebelumnya juga melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, dua hari lebih awal dari ketetapan pemerintah.

Seperti tradisi NU di pedesaan, para pengikut ajaran Habib Sayyid Ahmad Bin Salim Al Muhdhor ini merayakan Lebaran pertama mereka dengan menggelar kenduri bersama usai Shalat Id yang dilakukan pada pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Shalat Id Sulbar tidak dilaksanakan di lapangan

Shalat Id diimami langsung oleh Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor, pengasuh pondok pesantren yang juga putra almarhum Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor dan mengklaim diri memiliki garis turun langsung dengan Nabi Muhammad SAW.
 
Dalam sesi wawancara dengan Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor, sebelumnya, dijelaskan bahwa perayaan Idul Fitri mereka lakukan lebih awal setelah menjalani puasa Ramadhan selama 30 hari penuh.

Baca juga: Bupati Gorontalo Utara batalkan keputusan shalat Id di lapangan

"Kami melaksanakan puasa dua hari lebih awal dibanding umat Islam pada umumnya," kata Habib Hamid.

Ia menegaskan pelaksanaan Shalat Id maupun puasa Ramadhan lebih awal itu bukan diputuskan sembarangan.

"Sudah ada hitung-hitungannya berdasar petunjuk ahli Falaq. Keyakinan ini juga sudah diikuti jamaah Al Muhdhor sejak lama, sejak masa Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor masih hidup," kata Habib Hamid.

Namun, ia menegaskan bahwa dirinya dan para jamaah yang menggelar Shalat Id awal tak berkenan diliput media.

Baca juga: Masjid Al Azhar meniadakan Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah

"Ibadah itu urusan yang sangat pribadi. Kami ingin menjalani ibadah dengan tenang dan tidak perlu menjadi sorotan yang nantinya justru memicu perdebatan di masyarakat karena kami menjalani ibadah Shalat Id lebih awal dibanding umat Islam pada umumnya," katanya.

Habib Hamid mengatakan penganut ajaran Al Muhdhor tidak hanya ada di Tulungagung dan sekitarnya. Tetapi juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia dan berjejaring hingga di Mesir, Timur Tengah.

"Barometer kami (ajaran Al Muhdhor) dari sana (Timur Tengah)," katanya. 

Baca juga: MUI minta penyelenggaraan Shalat Id perhatikan zonasi

 

Pewarta : Destyan H. Sujarwoko
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

TNI AL dan Basarnas pantau jalur mudik lewat udara

12 April 2024 5:47 Wib

Ronaldo beri ucapan selamat Idul Fitri untuk umat Islam di dunia

11 April 2024 6:50 Wib

JNE terima penghargaan "Tebar Sejuta Al-Qur'an"

05 April 2024 11:17 Wib

PLN Icon Plus Regional JBT serahkan wakaf mushaf Al-Qur'an

04 April 2024 18:34 Wib

700 anak membaca Al Quran di halaman Dinpusip Temanggung

02 April 2024 13:58 Wib
Terpopuler

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib