Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali memastikan ketersediaan bahan pangan seperti beberapa barang kebutuhan pokok di wilayahnnya di tengah wabah COVID-19 menjelang Lebaran masih aman.

Stok beberapa bahan kebutuhan pokok seperti beras, daging sapi atau ayam, minyak goreng, telur, cabai, bawang putih, dan gula pasir dalam kondisi aman dan terkendali, kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Widodo, di Boyolali, Senin.

Widodo mengatakan beberapa produk pertanian dan peternakan memang mengalami penurunan harga karena tidak terserap oleh pasar sehingga stok melimpah. Hal itu, dampak penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada suatu wilayah di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: Lazismu Surakarta serap gabah untuk jaga ketahanan pangan

"Dampak PSBB di Jakarat dan Surabaya ini, terjadi penumpukan produksi di hulu yang dapat berimbas anjloknya harga pangan. Komoditas yang terdampak antara lain cabai merah, rawit, daging ayam dan telur yang mengalami penurunan harga," kata Widodo.

Menurut dia, ada tiga komoditi yang mengalami defisit yaitu bawang putih, minyak goreng dan gula pasir. Bahan pangan tersebut bukan merupakan hasil produk lokal wilayah Boyolali. Sehingga, ketersediaan barang diperoleh dari para distributor atau pedagang yang mengambil pasokan dari luar Kabupaten Boyolali.

Dia menjelaskan dari data yang diperoleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Boyolali, memiliki ketersediaan beras 128.052 ton dengan harga Rp12.000 per kg, ketersediaan cabai merah keriting 1.137 ton dengan harga Rp15.000/kg, ketersediaan cabai rawit 11.806 ton dengan harga Rp17.000/kg, dan bawang merah tersedia 12.894 ton dengan harga Rp50.000/kg.

Bawang putih tersedia hingga 108 ton dengan harga Rp27.000/kg, daging sapi tersedia 7.074 ton dengan harga Rp130.000/kg, serta daging ayam yang tersedia sebanyak 9.525 ton dengan harga Rp30.000/kg.

Pemkab Boyolali juga bekerja sama dengan TNI dan Polri dengan menyiapkan pos pengamanan selama Ramadhan di empat titik lokasi. Keempatnya yakni di Pasar Ampel, Bekas Terminal Lama Boyolali, pintu keluar Tol Kragilan dan Pertigaan Bangak.

"Bagi masyarakat Boyolali yang akan melaksanakan perjalanan lokal di dalam wilayah Kabupaten Boyolali masih diperbolehkan sepanjang perjalanan tersebut penting atau darurat, dengan ketentuan tetep mematuhi protokoler kesehatan dan selalu memakai masker," katanya.

Pihaknya selalu menghimbau masyarakat untuk menaati aturan Pemerintah, tetap di rumah dan jangan bepergian bila tidak penting atau darurat. Berbelanja sewajarnya sesuai kebutuhan dan jangan menimbun barang kebutuhan pokok. 


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024