Solo (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Surakarta terus memberikan pendampingan program Kartu Prakerja kepada para korban pemutusan hubungan kerja maupun yang dirumahkan akibat pandemi COVID-19.
"Saat ini banyak pencari Kartu Prakerja adalah pencari kerja dan korban PHK, mereka datang ke Disnakerperin untuk mencari informasi," kata Kepala Disnakerperin Kota Surakarta Ariani Indrastuti di Solo, Jumat.
Pada pendampingan tersebut, Disnakerperin membantu memberikan informasi kepada para pencari kerja yang ingin mencari informasi mengenai program Kartu Prakerja maupun yang kesulitan mendaftar.
"Memang awalnya kami diperintahkan oleh provinsi untuk mendata khususnya yang terdampak PHK dan dirumahkan. Selanjutnya data tersebut dikirim ke provinsi dan dikirimkan ke Kementerian Ketenagakerjaan," katanya.
Meski demikian, untuk saat ini pendaftaran langsung dilakukan oleh pencari kerja melalui daring yang terhubung ke Kementerian Ketenagakerjaan.
Saat ini, Disnakerperin tengah mencari data siapa saja yang sudah lolos Kartu Prakerja untuk selanjutnya menjadi basis data Pemkot Surakarta.
"Dalam hal ini kami mengimbau masyarakat khususnya yang sudah lolos agar melapor kepada kami," katanya.
Angka pengangguran di Kota Surakarta per Mei 2020 mencapai 2.569 orang. Total jumlah pengangguran tersebut baik yang lulusan SMA, SMK, maupun sarjana strata 1.
"Dari total ini 109 di antaranya merupakan korban PHK dan selebihnya dirumahkan," katanya.
Mengenai ketersediaan lapangan kerja di Kota Solo, katanya, hingga saat ini belum banyak tersedia.
"Kalaupun ada itu sektor garmen, masyarakat Solo sendiri tidak tertarik pada sektor ini," katanya.
"Saat ini banyak pencari Kartu Prakerja adalah pencari kerja dan korban PHK, mereka datang ke Disnakerperin untuk mencari informasi," kata Kepala Disnakerperin Kota Surakarta Ariani Indrastuti di Solo, Jumat.
Pada pendampingan tersebut, Disnakerperin membantu memberikan informasi kepada para pencari kerja yang ingin mencari informasi mengenai program Kartu Prakerja maupun yang kesulitan mendaftar.
"Memang awalnya kami diperintahkan oleh provinsi untuk mendata khususnya yang terdampak PHK dan dirumahkan. Selanjutnya data tersebut dikirim ke provinsi dan dikirimkan ke Kementerian Ketenagakerjaan," katanya.
Meski demikian, untuk saat ini pendaftaran langsung dilakukan oleh pencari kerja melalui daring yang terhubung ke Kementerian Ketenagakerjaan.
Saat ini, Disnakerperin tengah mencari data siapa saja yang sudah lolos Kartu Prakerja untuk selanjutnya menjadi basis data Pemkot Surakarta.
"Dalam hal ini kami mengimbau masyarakat khususnya yang sudah lolos agar melapor kepada kami," katanya.
Angka pengangguran di Kota Surakarta per Mei 2020 mencapai 2.569 orang. Total jumlah pengangguran tersebut baik yang lulusan SMA, SMK, maupun sarjana strata 1.
"Dari total ini 109 di antaranya merupakan korban PHK dan selebihnya dirumahkan," katanya.
Mengenai ketersediaan lapangan kerja di Kota Solo, katanya, hingga saat ini belum banyak tersedia.
"Kalaupun ada itu sektor garmen, masyarakat Solo sendiri tidak tertarik pada sektor ini," katanya.