Semarang (ANTARA) - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengupayakan beasiswa hingga program orang tua asuh bagi mahasiswanya yang kesulitan ekonomi saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan Undip Semarang Budi Setiyono di Semarang, Rabu, mengatakan, rata-rata setiap tahun terdapat 300 mahasiswa yang mengeluhkan kesulitan ekonomi saat menempuh pendidikan.
"Undip mengupayakan jalan ke luar agar para mahasiswa ini tetap bisa melanjutkan kuliah," katanya.
Baca juga: Terdampak COVID-19, 200 mahasiswa Undip minta keringanan UKT
Beberapa upaya yang dilakukan antara lain pencarian beasiswa dari 30 instansi yang bekerjasama dengan Undip, bantuan talangan alumni, hingga orang tua asuh.
Dalam setahun, lanjut dia, sekitar 6 ribu mahasiswa Undip mendapatkan beasiswa.
"Misalnya di tahun ini ada 6.867 mahasiswa Undip yang memperoleh beasiswa dengan total jumlah bantuan mencapai Rp65,5 miliar," katanya.
Selain itu terdapat 62 mahasiswa yang memperoleh talangan melalui alumni Undip serta bekerja paruh waktu di 150 slot pekerjaan yang tersedia di Undip.
Sementara untuk program orangtua asuh, lanjut dia, terdapat 80 mahasiswa yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan para dosen di masing-masing program studi.
Di masa pandemi COVID-19 ini, menurut dia, terdapat sekitar 900 mahasiswa dari dalam dan luar negeri yang harus bertahan di Semarang karena tidak bisa pulang ke kampung halamannya.
Ia menuturkan kepada mereka diberikan bantuan bahan kebutuhan pokok setiap dua pekan.
Undip, lanjut dia, juga sudah mengabulkan permohonan keringanan hingga penghapusan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diajukan oleh lebih dari 200 mahasiswa.
Ia menambahkan Undip ingin memastikan para mahasiswanya bisa menyelesaikan kuliah dengan berbagai bantuan maksimal yang sudah diupayakan.
Baca juga: Ada ATM beras untuk mahasiswa Undip yang tidak mudik
Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan Undip Semarang Budi Setiyono di Semarang, Rabu, mengatakan, rata-rata setiap tahun terdapat 300 mahasiswa yang mengeluhkan kesulitan ekonomi saat menempuh pendidikan.
"Undip mengupayakan jalan ke luar agar para mahasiswa ini tetap bisa melanjutkan kuliah," katanya.
Baca juga: Terdampak COVID-19, 200 mahasiswa Undip minta keringanan UKT
Beberapa upaya yang dilakukan antara lain pencarian beasiswa dari 30 instansi yang bekerjasama dengan Undip, bantuan talangan alumni, hingga orang tua asuh.
Dalam setahun, lanjut dia, sekitar 6 ribu mahasiswa Undip mendapatkan beasiswa.
"Misalnya di tahun ini ada 6.867 mahasiswa Undip yang memperoleh beasiswa dengan total jumlah bantuan mencapai Rp65,5 miliar," katanya.
Selain itu terdapat 62 mahasiswa yang memperoleh talangan melalui alumni Undip serta bekerja paruh waktu di 150 slot pekerjaan yang tersedia di Undip.
Sementara untuk program orangtua asuh, lanjut dia, terdapat 80 mahasiswa yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan para dosen di masing-masing program studi.
Di masa pandemi COVID-19 ini, menurut dia, terdapat sekitar 900 mahasiswa dari dalam dan luar negeri yang harus bertahan di Semarang karena tidak bisa pulang ke kampung halamannya.
Ia menuturkan kepada mereka diberikan bantuan bahan kebutuhan pokok setiap dua pekan.
Undip, lanjut dia, juga sudah mengabulkan permohonan keringanan hingga penghapusan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diajukan oleh lebih dari 200 mahasiswa.
Ia menambahkan Undip ingin memastikan para mahasiswanya bisa menyelesaikan kuliah dengan berbagai bantuan maksimal yang sudah diupayakan.
Baca juga: Ada ATM beras untuk mahasiswa Undip yang tidak mudik