Australia serukan penyelidikan virus, Indonesia fokus tangani COVID-19

Kamis, 30 April 2020 8:40 WIB

Jakarta (ANTARA) - Australia telah menyerukan  penyelidikan internasional tentang asal-usul dan penyebaran virus corona, tetapi Indonesia memilih fokus menangani dampak virus tersebut.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seruan mengenai penyelidikan independen itu telah disampaikan juga oleh Menlu Australia Marise Payne dalam pembicaraan mereka pada 22 April lalu.

“Saya sampaikan bahwa Indonesia memantau posisi Australia terkait penyelidikan independen tersebut. Namun, saya sampaikan bahwa saat ini Indonesia akan berkonsentrasi untuk menangani COVID-19 dan dampak sosial ekonominya,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers secara virtual dari Jakarta, Rabu.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mendesak beberapa pemimpin dunia untuk mendukung penyelidikan internasional tentang asal-usul dan penyebaran virus corona, serta tanggapan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Menlu RI: kemitraan ASEAN-AS harus bermanfaat untuk tangani COVID-19
Baca juga: Dunia hadapi corona, Indonesia dukung WHO


Morrison mengatakan semua anggota WHO harus diwajibkan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan itu, dan menambahkan bahwa Australia akan mendorong penyelidikan dalam pertemuan Majelis WHO pada 17 Mei.

"Kami ingin dunia menjadi lebih aman ketika berhadapan dengan virus. Saya berharap agar negara lain, baik China atau siapa pun, akan berbagi tujuan itu," kata Morrison kepada wartawan di Canberra, seperti dilaporkan Reuters.

Seruan Australia untuk penyelidikan itu akan mendapat dukungan dari Gedung Putih, yang telah kritis terhadap penanganan pandemi oleh China dan WHO. AS bahkan telah berencana menghentikan pemberian dana  untuk  badan PBB itu.

Di lain pihak, Beijing dengan keras telah menolak permintaan untuk penyelidikan dan menggambarkan upaya tersebut sebagai propaganda yang dipimpin AS melawan China.

China adalah mitra dagang terbesar Australia, tetapi hubungan diplomatik keduanya terganggu dalam beberapa tahun terakhir di tengah tuduhan Beijing telah melakukan serangan dunia maya dan telah berusaha untuk mencampuri urusan dalam negeri Canberra.

"Apa yang disebut penyelidikan independen yang diusulkan oleh Australia sebenarnya adalah manipulasi politik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, berbicara pada jumpa pers harian di Beijing, Kamis pekan lalu.

"Kami menyarankan Australia untuk melepaskan prasangka ideologisnya," kata Geng.

Baca juga: Indonesia berpartisipasi dalam uji coba pengobatan COVID-19
Baca juga: Indonesia dorong kerja sama internasional untuk vaksin, obat COVID-19

 


 


Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Indonesia tolak pernyataan PM Israel yang menentang negara Palestina

24 January 2024 8:33 Wib

Indonesia golongkan kekerasan di Gaza sebagai kejahatan kemanusiaan

27 October 2023 11:07 Wib

Jokowi diagendakan bertemu Presiden AS, Jeff Bezos, hingga Bill Gates

01 November 2021 15:14 Wib, 2021

Indonesia resmi keluar dari "daftar merah" perjalanan Inggris

08 October 2021 9:51 Wib, 2021

Indonesia terima 3,5 juta dosis vaksin Moderna

01 August 2021 14:48 Wib, 2021
Terpopuler

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib