Jakarta (ANTARA) - Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora menilai kecil kemungkinan liga Serie A musim ini untuk dilanjutkan karena pandemi COVID-19 yang tengah melanda Italia dan juga banyak negara lain di dunia.
Pada 9 Maret lalu, Italia resmi menangguhkan liga tersebut akibat status lockdown yang diberlakukan guna mengurangi penyebaran wabah virus corona di negara itu.
“Saya rasa, kecil kemungkinan untuk bisa melanjutkan Serie A. Jika saya merupakan salah satu dari presiden klub-klub Serie A, saya akan fokus untuk musim berikutnya,” kata Spadafora dikutip dari laman Reuters, Rabu.
Baca juga: Italia izinkan pesepak bola latihan meski Serie A belum ada kepastian
Prancis dan Belanda sudah lebih dulu menghentikan musim liga sepak bola mereka. Sedangkan Liga Premier Inggris, Bundesliga Jerman dan Serie A juga dikabarkan akan segera berakhir.
“Langkah yang sudah diambil oleh Prancis dan Belanda itu bisa saja diikuti Italia,” ujar Spadafora.
Dia pun yakin sebagian besar dari presiden klub-klub Serie A menginginkan agar liga tersebut segera dihentikan dan bersiap untuk kejuaraan berikutnya.
Baca juga: UEFA melunak, izinkan kompetisi domestik tak dirampungkan
Sementara itu, Perdana Menteri Giuseppe Conte telah mengumumkan bahwa seluruh tim olahraga akan diperbolehkan untuk menjalani latihan secara berkelompok mulai 18 Mei 2020.
Federasi sepak bola Italia (FIGC) juga sudah menyusun protokol medis bagi tim-tim yang akan berlatih. Namun, Spadafora menilai protokol tersebut masih belum cukup, sehingga harus didiskusikan kembali.
“Kalaupun Serie A tetap dilanjutkan, maka harus digelar tanpa penonton,” ungkap Spadafora.
Baca juga: Eredivisie resmi dihentikan, tanpa juara dan degradasi
Baca juga: Ligue 1 dan Ligue 2 Prancis resmi dihentikan
Pada 9 Maret lalu, Italia resmi menangguhkan liga tersebut akibat status lockdown yang diberlakukan guna mengurangi penyebaran wabah virus corona di negara itu.
“Saya rasa, kecil kemungkinan untuk bisa melanjutkan Serie A. Jika saya merupakan salah satu dari presiden klub-klub Serie A, saya akan fokus untuk musim berikutnya,” kata Spadafora dikutip dari laman Reuters, Rabu.
Baca juga: Italia izinkan pesepak bola latihan meski Serie A belum ada kepastian
Prancis dan Belanda sudah lebih dulu menghentikan musim liga sepak bola mereka. Sedangkan Liga Premier Inggris, Bundesliga Jerman dan Serie A juga dikabarkan akan segera berakhir.
“Langkah yang sudah diambil oleh Prancis dan Belanda itu bisa saja diikuti Italia,” ujar Spadafora.
Dia pun yakin sebagian besar dari presiden klub-klub Serie A menginginkan agar liga tersebut segera dihentikan dan bersiap untuk kejuaraan berikutnya.
Baca juga: UEFA melunak, izinkan kompetisi domestik tak dirampungkan
Sementara itu, Perdana Menteri Giuseppe Conte telah mengumumkan bahwa seluruh tim olahraga akan diperbolehkan untuk menjalani latihan secara berkelompok mulai 18 Mei 2020.
Federasi sepak bola Italia (FIGC) juga sudah menyusun protokol medis bagi tim-tim yang akan berlatih. Namun, Spadafora menilai protokol tersebut masih belum cukup, sehingga harus didiskusikan kembali.
“Kalaupun Serie A tetap dilanjutkan, maka harus digelar tanpa penonton,” ungkap Spadafora.
Baca juga: Eredivisie resmi dihentikan, tanpa juara dan degradasi
Baca juga: Ligue 1 dan Ligue 2 Prancis resmi dihentikan