Pekalongan (ANTARA) - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengeluarkan Maklumat Nomor 443.1/1/2020 tentang Ketentuan Pelaksanaan Ibadah agar warga melaksanakan shalat wajib di rumahnya masing-masing dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19)
"Misalnya, Shalat Jumat diganti Shalat Zuhur di rumah masing-masing. Adapun kegiatan ibadah untuk Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang menimbulkan kerumunan massa agar ditunda sementara," kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Pekalongan Anis Rosidi, di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat.
Dia menambahkan, adapun ibadah pada bulan suci Ramadhan agar dilaksanakan sesuai ketentuan fiqih ibadah dengan memperhatikan ketentuan, seperti sahur dan buka puasa dilakukan secara individu atau bersama keluarga.
Baca juga: Pemprov Jateng dukung penuh penyembuhan 46 tenaga medis positif COVID-19
Demikian pula untuk Shalat Tarawih, kata dia, warga diminta dilakukan secara individu atau berjamaah bersama keluarga di rumah tidak perlu sahur on the road, atau buka puasa bersama, termasuk buka puasa di lembaga pemerintah, swasta maupun masjid.
Selanjutnya, kata Anis, Shalat Tarawih maupun tilawah Quran dilakukan secara individu atau berjamaah bersama keluarga di rumah saja.
"Tidak perlu sahur on the road atau buka puasa bersama, termasuk buka puasa pada lembaga pemerintah, swasta maupun di masjid atau musala," katanya lagi.
Ia mengatakan pemkab juga memerintahkan pada pengurus masjid untuk menyediakan sarana cuci tangan dengan memakai sabun dan meminimalkan kontak fisik pada kegiatan pengumpulan zakat fitrah atau zakat, infak, dan sedekah.
"Maklumat itu juga menyatakan penyaluran zakat, infak, dan sedekah oleh organisasi pengelola zakat dilakukan dengan tanpa mengumpulkan orang atau melalui tukar kupon dan sejenisnya. Demikian pula, pengelola zakat dan sejenisnya dalam melaksanakan tugasnya, agar dilengkapi dengan alat pelindung kesehatan seperti masker, sarung tangan, dan alat pembersih sekali pakai," katanya.
Baca juga: Kepala Dinas PU Kabupaten Pekalongan dinyatakan positif COVID-19
Baca juga: Tiga pasien positif COVID-19 di Batang dinyatakan sembuh
"Misalnya, Shalat Jumat diganti Shalat Zuhur di rumah masing-masing. Adapun kegiatan ibadah untuk Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang menimbulkan kerumunan massa agar ditunda sementara," kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Pekalongan Anis Rosidi, di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat.
Dia menambahkan, adapun ibadah pada bulan suci Ramadhan agar dilaksanakan sesuai ketentuan fiqih ibadah dengan memperhatikan ketentuan, seperti sahur dan buka puasa dilakukan secara individu atau bersama keluarga.
Baca juga: Pemprov Jateng dukung penuh penyembuhan 46 tenaga medis positif COVID-19
Demikian pula untuk Shalat Tarawih, kata dia, warga diminta dilakukan secara individu atau berjamaah bersama keluarga di rumah tidak perlu sahur on the road, atau buka puasa bersama, termasuk buka puasa di lembaga pemerintah, swasta maupun masjid.
Selanjutnya, kata Anis, Shalat Tarawih maupun tilawah Quran dilakukan secara individu atau berjamaah bersama keluarga di rumah saja.
"Tidak perlu sahur on the road atau buka puasa bersama, termasuk buka puasa pada lembaga pemerintah, swasta maupun di masjid atau musala," katanya lagi.
Ia mengatakan pemkab juga memerintahkan pada pengurus masjid untuk menyediakan sarana cuci tangan dengan memakai sabun dan meminimalkan kontak fisik pada kegiatan pengumpulan zakat fitrah atau zakat, infak, dan sedekah.
"Maklumat itu juga menyatakan penyaluran zakat, infak, dan sedekah oleh organisasi pengelola zakat dilakukan dengan tanpa mengumpulkan orang atau melalui tukar kupon dan sejenisnya. Demikian pula, pengelola zakat dan sejenisnya dalam melaksanakan tugasnya, agar dilengkapi dengan alat pelindung kesehatan seperti masker, sarung tangan, dan alat pembersih sekali pakai," katanya.
Baca juga: Kepala Dinas PU Kabupaten Pekalongan dinyatakan positif COVID-19
Baca juga: Tiga pasien positif COVID-19 di Batang dinyatakan sembuh