Kudus (ANTARA) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memiliki kampung siaga antisipasi wabah virus corona penyebab COVID-19 di Desa Demangan, Kecamatan Kota, sebagai bentuk sinergi bersama dalam penanggulangan virus corona yang tengah mewabah di berbagai daerah di Tanah Air.
Pengukuhan kampung siaga antisipasi COVID-19 yang diinisiasi Polres Kudus ditandai dengan penyerahan bantuan sabun dan cairan disinfektan dan dilanjutkan pembagian masker untuk masyarakat desa setempat. Sedangkan pintu masuk kampung juga terdapat spanduk bertuliskan kampung siaga antisipasi virus corona serta tata cara pencegahan penularan virus corona, Senin (13/4).
"Adanya kampung siaga COVID-19 ini sebagai upaya meningkatkan sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah," kata Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi di Kudus.
Baca juga: Polresta Banyumas membentuk Kampung Siaga COVID-19
Ia berharap desa yang dideklarasikan sebagai kampung siaga COVID-19 tidak hanya Desa Demangan, melainkan semua desa di Kabupaten Kudus.
Jika pemerintah dan masyarakat kompak, dia optimistis, virus corona bisa dilawan.
Dengan ditetapkannya sebagai kampung siaga antisipasi corona, ketika ada warga yang mudik akan diberlakukan prosedur kesehatan.
Di antaranya, diwajibkan mencuci tangan sebelum memasuki area desa yang ditetapkan sebagai kampung antisipasi corona serta memakai masker.
"Kendaraan warga juga akan disemprot cairan disinfektan sebelum masuk," ujarnya.
Pembentukan kampung siaga Covid-19, kata Catur, juga merupakan upaya untuk mengawasi para pemudik yang lolos dari pemantauan awal di Terminal Induk Jati.
Sementara itu, Kepala Desa Demangan Alex Fahmi mengungkapkan Desa Demangan telah siap menjadi kampung siaga COVID-19, termasuk sejumlah progam pencegahan juga dilakukan hingga kini.
Mulai dari pembagian masker, sabun cuci tangan, serta penyemprotan cairan disinfektan juga telah dilakukan sampai sekarang.
Desa setempat juga membentuk relawan yang bertugas ikut melakukan penanggulangan COVID-19 yang melibatkan bidan hingga linmas.
Terkait dengan jumlah pemudik, katanya, untuk sementara baru ada 10-an orang yang memang bekerja di luar Kota Kudus.
"Mereka juga diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari di kediamannya masing-masing," ujarnya.
Pemerintah desa, lanjut dia, juga sudah mempersiapkan dana desa untuk penanggulangan COVID-19.
Baca juga: Jokowi: Perhatikan peringatan FAO, jaga ketersediaan pangan
Baca juga: Presiden Jokowi minta seluruh data COVID-19 terbuka dan terpadu
Pengukuhan kampung siaga antisipasi COVID-19 yang diinisiasi Polres Kudus ditandai dengan penyerahan bantuan sabun dan cairan disinfektan dan dilanjutkan pembagian masker untuk masyarakat desa setempat. Sedangkan pintu masuk kampung juga terdapat spanduk bertuliskan kampung siaga antisipasi virus corona serta tata cara pencegahan penularan virus corona, Senin (13/4).
"Adanya kampung siaga COVID-19 ini sebagai upaya meningkatkan sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah," kata Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi di Kudus.
Baca juga: Polresta Banyumas membentuk Kampung Siaga COVID-19
Ia berharap desa yang dideklarasikan sebagai kampung siaga COVID-19 tidak hanya Desa Demangan, melainkan semua desa di Kabupaten Kudus.
Jika pemerintah dan masyarakat kompak, dia optimistis, virus corona bisa dilawan.
Dengan ditetapkannya sebagai kampung siaga antisipasi corona, ketika ada warga yang mudik akan diberlakukan prosedur kesehatan.
Di antaranya, diwajibkan mencuci tangan sebelum memasuki area desa yang ditetapkan sebagai kampung antisipasi corona serta memakai masker.
"Kendaraan warga juga akan disemprot cairan disinfektan sebelum masuk," ujarnya.
Pembentukan kampung siaga Covid-19, kata Catur, juga merupakan upaya untuk mengawasi para pemudik yang lolos dari pemantauan awal di Terminal Induk Jati.
Sementara itu, Kepala Desa Demangan Alex Fahmi mengungkapkan Desa Demangan telah siap menjadi kampung siaga COVID-19, termasuk sejumlah progam pencegahan juga dilakukan hingga kini.
Mulai dari pembagian masker, sabun cuci tangan, serta penyemprotan cairan disinfektan juga telah dilakukan sampai sekarang.
Desa setempat juga membentuk relawan yang bertugas ikut melakukan penanggulangan COVID-19 yang melibatkan bidan hingga linmas.
Terkait dengan jumlah pemudik, katanya, untuk sementara baru ada 10-an orang yang memang bekerja di luar Kota Kudus.
"Mereka juga diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari di kediamannya masing-masing," ujarnya.
Pemerintah desa, lanjut dia, juga sudah mempersiapkan dana desa untuk penanggulangan COVID-19.
Baca juga: Jokowi: Perhatikan peringatan FAO, jaga ketersediaan pangan
Baca juga: Presiden Jokowi minta seluruh data COVID-19 terbuka dan terpadu