Temanggung (ANTARA) - Para pemuka agama di Kabupaten Temanggung mengimbau warga Temanggung yang berada di perantauan untuk menahan diri agar tidak mudik dulu pada Lebaran 1441 H guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (COVID-19).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Temanggung KH. Yakub Mubarok di Temanggung, Jumat, mengatakan virus corona ini harus dihadapi dengan keyakinan, keimanan juga dengan ketabahan dan kesabaran.

"Oleh karena itu mari kita putus mata rantai corona ini, warga yang ada di Temanggung jangan bermain-main, kita bertahan diri untuk 3-4 bulan ke depan, demikian juga yang ada di rantau selalu sehat, selalu istikomah tapi tahan diri untuk tidak pulang. Hal ini demi kondusifitas daerah dan wilayah kita, kesehatan warga kita," katanya.

Baca juga: Apresiasi warga Jateng yang tidak mudik, Ganjar jamin kebutuhan dasar
Baca juga: Wali Kota Semarang mohon kerelaan masyarakat tidak mudik

Ia menyampaikan insyaallah dengan menjaga keyakinan kepada Allah SWT dan menjaga lingkungan, menjaga kesehatan termnasuk menahan diri untuk tidak mudik atau pulang kampung, hal ini sekaligus memberikan amal baik kepada pribadi, keluarga. kepada lingkungan bahkan kepada bangsa dan negara.

"Mari taat kepada Allah, pada Rasul, kita ikut para ulama dan ikut perintah dari pemerintah insyaallah Allah akan memberikan banyak berkah kepada kita sekalian," katanya.

Ketua PC NU Kabupaten Temanggung M. Furqon mengatakan bahwa wabah virus corona ini cobaan dari Allah, oleh karena itu harus disikapi dengan dewasa, mendekatkan diri kepada Allah merapakan salah satu solusinya.

Ia menuturkan dalam satu kisah disampaikan Ibnu Syina bahwa kekhawatiran, ketakutan, kepanikan adalah separoh dari penyakit.

"Oleh karena itu kepanikan ini jangan sampai ada dalam diri kita, banyak orang panik salah satunya adalah orang-orang yang ada di episentrum di Jakarta dan di kota-kota besar lain banyak yang pulang ke kampung halamannya, padahal ini akan menjadi penyebab bagi sakitnya keluarga di rumah," katanya.

Ia mengingatkan tanpa disadari dirinya menjadi penghantar penyakit ke orang-orang yang dicintai di rumah.

"Oleh karena itu saya berharap kepada orang-orang Temanggung yang ada di daerah lain tetap tinggal di rumah, tidak usah pulang kampung dulu, silaturahmi bisa dengan media, bisa dengan telepon. Keamanan kesehatan keluarga menjadi harapan kita semua, maka yang harus dilakukan adalah kesabaran merupakan awal dari kita sehat. Kita harus bersabar bersama, yang ada di luar daerah tidak perlu masuk ke Temanggung dulu," katanya.

Ia menegaskan bersabar untuk sementara demi kebaikan bersama, bersatu melawan corona adalah kekuatan besar untuk bersama-sama mengentaskan bangsa ini dari virus corona.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Temanggung Arsyari Muhadi mengimbau kepada segenap masyarakat baik yang berada di wilayah Kabupaten Temanggung maupun di luar Kabupaten Temanggung untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Ia mengharapkan kepada masyarakat Kabupaten Temanggung khususnya dan keluarga yang ada di luar Kabupaten Temanggung untuk senantiasa melindungi diri dan keluarga yang ada di kampung halaman, untuk sementara tidak pulang kampung atau tidak mudik pada Lebaran 1441 H, sayangilah diri anda dan keluarga anda di kampung halaman.

Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat kususnya yang ada di posko-posko kampung atau desa, atas kerja keras mereka untuk ikut membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona.

"Namun saya berharap posko jadikan sebagai tempat pendataan khususnya untuk arus mudik dan jadikan posko bukan sebagai tempat untuk berkerumunnya massa, sesuaikan dengan anjuran pemerintah cukup yang bertugas 4-5 orang saja. Kemudian gunakan masker selalu dalam berinterkasi dengan masyarakat maupun pendatang yang akan masuk ke posko, mari kita bergerak bersama-sama melawan COVID-19," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi larang mudik untuk ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN
Baca juga: Pandemi COVID-19, warga Pati di perantauan diminta tunda mudik

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024