Temanggung (ANTARA) - Petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diimbau memperbanyak tanaman pangan sebagai cadangan pangan di tengah wabah Virus Corona baru atau COVID-19.
Bupati Temanggung M Al Khadziq di Temanggung, Rabu, mengatakan di tengah wabah COVID-19 ini kemungkinan bisa terjadi krisis ekonomi berkepanjangan yang dikhawatirkan berakibat pada krisis cadangan pangan.
"Oleh karena itu Temanggung sebagai daerah agraris, saya mohon petani untuk memperbanyak tanaman pangan," katanya.
Ia menuturkan di sela-sela tanaman tembakau dan tanaman kopi sebagai tanaman utama bisa diselingi tanaman pangan seperti jagung, ketela, singkong, ubi, dan lainnya sehingga walaupun krisis akibat COVID-19 jangan sampai masyarakat Temanggung nanti kekurangan bahan pangan.
"Krisis Corona ini bisa berlangsung panjang, membuat ekonomi nasional sulit, membuat cadangan pangan sulit, sehingga jika petani kita menanam tanaman pangan, maka kita tetap akan mempunyai cadangan pangan meskipun kondisi krisis semakin sulit," katanya.
Ia menuturkan perlu analisis soal prediksi pertanian ke depan, sekarang masa awal menjelang tanam tembakau, sebaiknya Dinas Pertanian mulai mengkampanyekan kepada masyarakat demi keamanan pangan ke depan.
"Akibat wabah COVID-19 alangkah baiknya petani selain menanam tembakau sebagai tanaman andalan, juga diselingi dengan tanaman pangan," katanya.
Khadziq menyampaikan kalau hal ini sampai tidak diantisipasi, nanti semuanya mengandalkan pangan dari pasar. Kalau masyarakat tidak mempunyai cadangan pangan sendiri, kata dia, sedangkan krisis semakin parah maka nanti dikhawatirkan akan kekurangan pangan.
"Oleh karena itu Dinas Pertanian menyarankan pada masyarakat selain tetap bertani tembakau, tanaman pangan harus disisipkan di tengah-tengah lahan mereka, sehingga cadangan pangan di kita tetap aman," katanya.
Bupati Temanggung M Al Khadziq di Temanggung, Rabu, mengatakan di tengah wabah COVID-19 ini kemungkinan bisa terjadi krisis ekonomi berkepanjangan yang dikhawatirkan berakibat pada krisis cadangan pangan.
"Oleh karena itu Temanggung sebagai daerah agraris, saya mohon petani untuk memperbanyak tanaman pangan," katanya.
Ia menuturkan di sela-sela tanaman tembakau dan tanaman kopi sebagai tanaman utama bisa diselingi tanaman pangan seperti jagung, ketela, singkong, ubi, dan lainnya sehingga walaupun krisis akibat COVID-19 jangan sampai masyarakat Temanggung nanti kekurangan bahan pangan.
"Krisis Corona ini bisa berlangsung panjang, membuat ekonomi nasional sulit, membuat cadangan pangan sulit, sehingga jika petani kita menanam tanaman pangan, maka kita tetap akan mempunyai cadangan pangan meskipun kondisi krisis semakin sulit," katanya.
Ia menuturkan perlu analisis soal prediksi pertanian ke depan, sekarang masa awal menjelang tanam tembakau, sebaiknya Dinas Pertanian mulai mengkampanyekan kepada masyarakat demi keamanan pangan ke depan.
"Akibat wabah COVID-19 alangkah baiknya petani selain menanam tembakau sebagai tanaman andalan, juga diselingi dengan tanaman pangan," katanya.
Khadziq menyampaikan kalau hal ini sampai tidak diantisipasi, nanti semuanya mengandalkan pangan dari pasar. Kalau masyarakat tidak mempunyai cadangan pangan sendiri, kata dia, sedangkan krisis semakin parah maka nanti dikhawatirkan akan kekurangan pangan.
"Oleh karena itu Dinas Pertanian menyarankan pada masyarakat selain tetap bertani tembakau, tanaman pangan harus disisipkan di tengah-tengah lahan mereka, sehingga cadangan pangan di kita tetap aman," katanya.