Wonosobo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, memastikan ketersediaan bahan pokok untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman hingga tiga bulan ke depan, kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Wonosobo Siti Nuryanah.
"Hasil monitoring ke gudang Bulog dan distributor sembako menunjukkan persediaan beras maupun kebutuhan pokok lain dalam masa darurat non bencana alam COVID-19 masih mencukupi," kata Siti dalam keterangan tertulis yang disampaikan Dinas Kominfo Wonosobo, Sabtu.
Siti menjelaskan pemerintah kabupaten terus melakukan penelusuran langsung ke lapangan terkait ketersediaan bahan pokok, untuk memastikan agar masyarakat tidak perlu panik dan melakukan aksi borong.
Tidak hanya gudang Bulog saja, katanya tim gabungan Pemkab Wonosobo juga menyasar sejumlah distributor dan toko penjual bahan pokok masyarakat, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, mi instan dan tepung.
Baca juga: Harga bawang merah di Purwokerto melonjak mencapai Rp52.000/kg
Baca juga: Stok aman, Pemkot Magelang batalkan pembatasan transaksi kebutuhan pokok
"Tim gabungan Pemkab Wonosobo telah melakukan tinjauan langsung ke lapangan guna memastikan perihal ketersediaan bahan-bahan pokok baik di gudang Bulog Sawangan sampai distributor penyedia seperti Indomarco, Sumber Makmur, Sri Rejeki, Pandan Wangi, Sariwangi dan Lariso," katanya.
Ia menyampaikan secara umum hasil pemantauan menunjukkan bahwa persediaan sembako di wilayah Wonosobo aman, termasuk di dalamnya gula pasir yang sebelumnya sempat diisukan langka ternyata masih tersedia cukup di pasar.
Selain itu, katanya pemantauan tersebut juga mencakup kelancaran distribusi dan harga sembako yang akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Menurut dia, harga kebutuhan pokok di pasaran wilayah Wonosobo berada di kisaran yang wajar dan terjangkau masyarakat, bahkan untuk gula pasir ada penurunan harga sekitar Rp500 sampai Rp700 per kilogram dan harga saat ini sekitar Rp16.000 per kilogram.
"Persediaan beras di gudang Bulog Sawangan saat ini 211 ton dan dalam waktu dekat ada tambahan 300 ton, di 3 distributor besar tersedia 65 ton, kemudian di eks Karesidenan Kedu saat ini tersedia beras sebanyak 6.000 ton," katanya.
Siti menyebutkan stok minyak goreng curah yang tersedia di gudang mencapai 30 ton dan 30.000 liter minyak goreng kemasan.
Ia berharap dengan kondisi tersebut masyarakat Wonosobo tetap tenang, tidak perlu panik yang dapat memicu aksi borong kebutuhan pokok.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, tidak usah memborong dan menimbun karena ketersediaan bahan pokok di Wonosobo dijamin aman dalam menghadapi pandemi virus corona," katanya.
Baca juga: Bulog Surakarta jamin stok beras aman
"Hasil monitoring ke gudang Bulog dan distributor sembako menunjukkan persediaan beras maupun kebutuhan pokok lain dalam masa darurat non bencana alam COVID-19 masih mencukupi," kata Siti dalam keterangan tertulis yang disampaikan Dinas Kominfo Wonosobo, Sabtu.
Siti menjelaskan pemerintah kabupaten terus melakukan penelusuran langsung ke lapangan terkait ketersediaan bahan pokok, untuk memastikan agar masyarakat tidak perlu panik dan melakukan aksi borong.
Tidak hanya gudang Bulog saja, katanya tim gabungan Pemkab Wonosobo juga menyasar sejumlah distributor dan toko penjual bahan pokok masyarakat, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, mi instan dan tepung.
Baca juga: Harga bawang merah di Purwokerto melonjak mencapai Rp52.000/kg
Baca juga: Stok aman, Pemkot Magelang batalkan pembatasan transaksi kebutuhan pokok
"Tim gabungan Pemkab Wonosobo telah melakukan tinjauan langsung ke lapangan guna memastikan perihal ketersediaan bahan-bahan pokok baik di gudang Bulog Sawangan sampai distributor penyedia seperti Indomarco, Sumber Makmur, Sri Rejeki, Pandan Wangi, Sariwangi dan Lariso," katanya.
Ia menyampaikan secara umum hasil pemantauan menunjukkan bahwa persediaan sembako di wilayah Wonosobo aman, termasuk di dalamnya gula pasir yang sebelumnya sempat diisukan langka ternyata masih tersedia cukup di pasar.
Selain itu, katanya pemantauan tersebut juga mencakup kelancaran distribusi dan harga sembako yang akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Menurut dia, harga kebutuhan pokok di pasaran wilayah Wonosobo berada di kisaran yang wajar dan terjangkau masyarakat, bahkan untuk gula pasir ada penurunan harga sekitar Rp500 sampai Rp700 per kilogram dan harga saat ini sekitar Rp16.000 per kilogram.
"Persediaan beras di gudang Bulog Sawangan saat ini 211 ton dan dalam waktu dekat ada tambahan 300 ton, di 3 distributor besar tersedia 65 ton, kemudian di eks Karesidenan Kedu saat ini tersedia beras sebanyak 6.000 ton," katanya.
Siti menyebutkan stok minyak goreng curah yang tersedia di gudang mencapai 30 ton dan 30.000 liter minyak goreng kemasan.
Ia berharap dengan kondisi tersebut masyarakat Wonosobo tetap tenang, tidak perlu panik yang dapat memicu aksi borong kebutuhan pokok.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, tidak usah memborong dan menimbun karena ketersediaan bahan pokok di Wonosobo dijamin aman dalam menghadapi pandemi virus corona," katanya.
Baca juga: Bulog Surakarta jamin stok beras aman