Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 5 Purwokerto Supriyanto mengungkapkan pembatalan tiket oleh calon penumpang di sejumlah stasiun wilayahnya hampir mencapai 1.000 tempat duduk.
"Jumlah tersebut terhitung sejak tanggal 17 Maret 2020 dan paling banyak di Stasiun Kutoarjo yang mencapai 400-an tiket," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Ia memperkirakan jumlah calon penumpang yang membatalkan tiketnya masih akan bertambah seiring perpanjangan status darurat bencana wabah corona oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 29 Mei 2020.
Ia mengatakan KAI menerapkan kebijakan pengembalian penuh pembatalan tiket kereta api untuk perjalanan 23 Maret hingga 29 Mei 2020.
Baca juga: Pembatalan perjalanan KA Daop 4 Semarang meningkat akibat COVID-19
Baca juga: 15 stasiun Daop 5 Purwokerto terapkan jarak interaksi sosial
"Kebijakan pengembalian penuh ini kami terapkan juga untuk mendukung arahan pemerintah kepada masyarakat yang diminta membatasi kegiatan di luar rumah," katanya.
Menurut dia, pembatalan tiket tersebut dapat dilakukan melalu aplikasi KAI Access atau secara langsung di loket layanan pembatalan yang ada di stasiun mulai 23 Maret 2020.
Ia mengatakan pembatalan tiket mulai 23 Maret untuk keberangkatan 23 Maret hingga 29 Mei 2020, akan dikembalikan 100 persen.
"Sebelum kebijakan ini berlaku, penumpang yang membatalkan tiket akan dikenakan pemotongan sebesar 25 persen. Uang pembatalan akan dikembalikan dalam waktu 30-45 hari secara transfer atau tunai sesuai dengan kehendak penumpang," katanya
Supriyanto mengatakan bagi penumpang rombongan yang sudah menyerahkan uang muka, dapat mengajukan pengembalian uang muka.
Sementara untuk rombongan yang belum mencetak tiket, kata dia, diberikan satu kali kesempatan untuk dapat mengajukan perubahan jadwal selama tempat duduk dan kereta penggantinya masih tersedia.
"Pelayanan untuk penumpang rombongan dilakukan di kantor KAI di mana proses transaksi sebelumnya dilakukan," jelasnya.
Baca juga: Bandara Ahmad Yani Semarang terapkan jaga jarak antisipasi COVID-19
Baca juga: Ganjar cek kesiapan Bandara Semarang antisipasi virus corona
"Jumlah tersebut terhitung sejak tanggal 17 Maret 2020 dan paling banyak di Stasiun Kutoarjo yang mencapai 400-an tiket," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Ia memperkirakan jumlah calon penumpang yang membatalkan tiketnya masih akan bertambah seiring perpanjangan status darurat bencana wabah corona oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 29 Mei 2020.
Ia mengatakan KAI menerapkan kebijakan pengembalian penuh pembatalan tiket kereta api untuk perjalanan 23 Maret hingga 29 Mei 2020.
Baca juga: Pembatalan perjalanan KA Daop 4 Semarang meningkat akibat COVID-19
Baca juga: 15 stasiun Daop 5 Purwokerto terapkan jarak interaksi sosial
"Kebijakan pengembalian penuh ini kami terapkan juga untuk mendukung arahan pemerintah kepada masyarakat yang diminta membatasi kegiatan di luar rumah," katanya.
Menurut dia, pembatalan tiket tersebut dapat dilakukan melalu aplikasi KAI Access atau secara langsung di loket layanan pembatalan yang ada di stasiun mulai 23 Maret 2020.
Ia mengatakan pembatalan tiket mulai 23 Maret untuk keberangkatan 23 Maret hingga 29 Mei 2020, akan dikembalikan 100 persen.
"Sebelum kebijakan ini berlaku, penumpang yang membatalkan tiket akan dikenakan pemotongan sebesar 25 persen. Uang pembatalan akan dikembalikan dalam waktu 30-45 hari secara transfer atau tunai sesuai dengan kehendak penumpang," katanya
Supriyanto mengatakan bagi penumpang rombongan yang sudah menyerahkan uang muka, dapat mengajukan pengembalian uang muka.
Sementara untuk rombongan yang belum mencetak tiket, kata dia, diberikan satu kali kesempatan untuk dapat mengajukan perubahan jadwal selama tempat duduk dan kereta penggantinya masih tersedia.
"Pelayanan untuk penumpang rombongan dilakukan di kantor KAI di mana proses transaksi sebelumnya dilakukan," jelasnya.
Baca juga: Bandara Ahmad Yani Semarang terapkan jaga jarak antisipasi COVID-19
Baca juga: Ganjar cek kesiapan Bandara Semarang antisipasi virus corona