Seorang WNI jadi kematian pertama akibat COVID-19 di Singapura

Sabtu, 21 Maret 2020 15:31 WIB

Jakarta (ANTARA) - Seorang warga negara Indonesia (WNI) dan seorang warga Singapura menjadi kematian pertama yang dikonfirmasi Singapura akibat infeksi virus corona tipe baru atau COVID-19.

“Seorang WNI laki laki berusia 64 tahun yang terinfeksi COVID-19 dan selama ini dirawat di Singapura telah meninggal dunia pada hari ini 21 Maret 2020,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Sabtu.

Sesuai peraturan setempat mengenai privasi, KBRI Singapura melalui Kementerian Kesehatan Singapura telah memberikan nomor kontak KBRI kepada pihak keluarga jika memerlukan bantuan terkait pemulasaraan jenazah.

Namun, hingga berita ini diturunkan keluarga WNI tersebut belum menghubungi pihak KBRI terkait rencana pemulasaraan jenazah.

“Kita hormati privasi yang bersangkutan,” Judha menambahkan.

Melalui keterangan tertulis yang dirilis di situs resminya, Sabtu, Kementerian Kesehatan Singapura telah mengonfirmasi dua pasien meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan infeksi COVID-19 pada 21 Maret pagi.

Baca juga: Singapura anggap pendatang pengidap COVID-19 beban
Baca juga: Penumpang pelayaran Batam-Singapura berkurang


Pasien pertama adalah warga negara Singapura perempuan berusia 75 tahun. Ia dirawat di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) pada 23 Februari untuk pneumonia, dan dipastikan menderita infeksi COVID-19 pada hari yang sama.

Dia dirawat di unit perawatan intensif (ICU) sejak masuk ke NCID. Perempuan itu mengalami komplikasi serius dan akhirnya menyerah pada infeksi setelah 26 hari di ICU pada 21 Maret pukul 7.52 pagi. Dia memiliki riwayat penyakit jantung kronis dan hipertensi.

Pasien kedua adalah warga negara Indonesia pria berusia 64 tahun. Dia dirawat dalam kondisi kritis ke ICU di NCID pada 13 Maret, setelah tiba di Singapura dari Indonesia pada hari yang sama, dan dipastikan memiliki infeksi COVID-19 pada 14 Maret.

Ia dirawat di ICU sejak 13 Maret. Dia mengalami komplikasi serius dan akhirnya menyerah pada infeksi setelah sembilan hari di ICU pada 21 Maret pukul 10.15 pagi.

Sebelum kedatangannya di Singapura pada 13 Maret, ia telah dirawat di rumah sakit di Indonesia karena pneumonia, dan memiliki riwayat penyakit jantung.

“Kami sangat sedih dengan kematian mereka. Pikiran kita bersama keluarga mereka selama masa sulit ini. Kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk keluarga mereka. Saya mengerti bahwa warga Singapura akan terpengaruh oleh berita ini. Tetapi kita harus berani dan terus memainkan peran kita untuk melawan virus ini,” kata Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong.

Kementerian Kesehatan dan NCID telah menjangkau keluarga mereka dan memberikan bantuan kepada mereka.

Baca juga: Singapura buat aplikasi pelacak sebaran virus corona
Baca juga: Singapura wajibkan pengunjung lengkapi surat tanda sehat dari kedutaan
Yashinta Difa Pramudyani

 


Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Wakil wali kota maknai "Pandawa Babad Wanamarta" untuk guyub warga

8 jam lalu

Pemkot larang warga nyalakan petasan saat nobar Piala Asia

02 May 2024 19:29 Wib

Pj. Wali Kota Tegal ajak warga bangun kreativitas dan inovasi

30 April 2024 19:57 Wib

Ribuan warga Banyumas nobar Timnas U-23 di Alun-Alun Purwokerto

30 April 2024 3:12 Wib

Kapolda Jateng bersilaturahmi dengan warga MTA

29 April 2024 15:16 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib