Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menjamin ketersediaan bahan pangan terutama beras di pasar tradisional masih aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat seiring merebaknya wabah  COVID-19.

Sekeretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Mukarromah Syakoer di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa ketersediaan bahan pangan masih cukup hingga tiga bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu panik. 

"Kami minta masyarakat tidak perlu melakukan aksi borong karena stok bahan pangan masih cukup tersedia. Demikian pula, harga kebutuhan pokok juga masih stabil," katanya.

Di tengah pandemi COVID-19, tingkat kunjungan konsumen ke pasar tradisional turun sekitar 10 persen dan komoditas selain beras terjadi kenaikan harga yang masih wajar.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Pekalongan Hurip Budi Riyantini mengatakan untuk harga kebutuhan pokok di pasar tradisional masih terpantau stabil, kecuali gula pasir yang naik signifikan hingga sekitar Rp18 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga gula pasir memang sudah menjadi masalah nasional. Namun, kami imbau masyarakat tidak perlu panik terhadap ketersediaan bahan pangan karena stoknya aman," katanya.

Terkait isu aktivitas pasar rakyat ditutup, kata dia, informasi yang sempat beredar di media sosial (medsos) adalah berita bohong (hoaks).

"Tidak ada instruksi atau arahan (dari pemkab) untuk menutup pasar. Jadi, itu adalah kabar bohong. Kami hanya menginstruksikan agar di pasar disediakan air mengalir untuk mencuci tangan lengkap dengan sabunnya," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024