Semarang (ANTARA) - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengajak warganya memperbanyak wudhu sebagai salah satu cara untuk menjaga kebersihan diri agar terhindar dari merebaknya serangan coronavirus (COVID-19).
Ajakan Bupati Pekalongan tersebut disampaikan di setiap kesempatan saat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat baik sosial maupun keagamaan termasuk pada acara pengajian Dzikru Mauliddurrosul, di Jalan Raya Perum Sinar Muncar, Desa Podo, Kecamatan Kedungwuni, di Jalan Raya Perum Sinar Muncar Desa Podo Kecamatan Kedungwuni.
Bupati Asip Kholbihi mengatakan hari ini seluruh jajaran pemerintahan yang ada di Indonesia termasuk di Kabupaten Pekalongan sedang mengalami musibah dan masyarakat yang menjadi korban cukup lumayan banyak.
Ia berharap melalui hikmah acara Podo Bersholawat tersebut menjadikan seluruh warga Kabupaten Pekalongan dan Bangsa Indonesia pada umumnya senantiasa diberikan kesehatan dan tidak terkena penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19.
"Kabupaten Pekalongan sampai Sabtu (13/3) malam berdasarkan laporan dari tim Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Insyaallah Kabupaten Pekalongan tetap aman," kata Asip.
Baca juga: Cegah Covid, Bupati Pekalongan ajak perbanyak Sholawat
Musibah, kata Bupati, hanya bisa diikhtiari dengan beberapa cara di antaranya memperbanyak shodaqoh seperti shodaqoh tenaga yang dilakukan oleh para panitia dan Banser NU yang bertugas dalam acara tersebut.
"Jikalau tenaganya tidak bisa, juga bisa dengan pikiran sebagai amal shodaqoh. Kalau dengan pikirin tidak mampu, bisa juga dengan menyukai orang-orang yang melakukan shodaqoh, itu juga akan mendapatkan barokah dari Allah SWT untuk kita, apalagi kita mencintai para habaib dan kyai, insya Allah kita semua akan menjadi bagian orang-orang yang akan selamat dunia dan akhirat," kata Asip.
Ikhtiar yang dilakukan pemerintah yang kedua, lanjut Asip, disamping memperbanyak shodaqoh yaitu memohon barokah doa dari para habaib dan kyai, para sesepuh, para kyai, dan para tokoh masyarakat agar seluruh warga Kabupaten Pekalongan senantiasa diberikan keberkahan dan kesehatan.
Upaya yang ketiga, disamping doa dan shodaqoh, yakni secara syariat kita dianjurkan untuk lebih rajin dalam bersuci atau membersihkan diri dan membersihkan lingkungan.
"Sebagai umat muslim dalam berwudhu tidak lagi cukup hanya lima kali saat akan melakukan sholat lima waktu saja. Akan tetapi agar ditambah minimal dua lagi yakni wudhu untuk Salat Dhuha dan malam. Dalam situasi sekarang ini, saya mengajak agar kita semua umat muslim senantiasa menjaga wudhu minimal 7 kali atau lebih,” ajak Asip.
Baca juga: Darurat Banjir, Pemkab dan Pemkot Pekalongan bersinergi dengan Pemprov Jateng
Ajakan Bupati Pekalongan tersebut disampaikan di setiap kesempatan saat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat baik sosial maupun keagamaan termasuk pada acara pengajian Dzikru Mauliddurrosul, di Jalan Raya Perum Sinar Muncar, Desa Podo, Kecamatan Kedungwuni, di Jalan Raya Perum Sinar Muncar Desa Podo Kecamatan Kedungwuni.
Bupati Asip Kholbihi mengatakan hari ini seluruh jajaran pemerintahan yang ada di Indonesia termasuk di Kabupaten Pekalongan sedang mengalami musibah dan masyarakat yang menjadi korban cukup lumayan banyak.
Ia berharap melalui hikmah acara Podo Bersholawat tersebut menjadikan seluruh warga Kabupaten Pekalongan dan Bangsa Indonesia pada umumnya senantiasa diberikan kesehatan dan tidak terkena penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19.
"Kabupaten Pekalongan sampai Sabtu (13/3) malam berdasarkan laporan dari tim Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Insyaallah Kabupaten Pekalongan tetap aman," kata Asip.
Baca juga: Cegah Covid, Bupati Pekalongan ajak perbanyak Sholawat
Musibah, kata Bupati, hanya bisa diikhtiari dengan beberapa cara di antaranya memperbanyak shodaqoh seperti shodaqoh tenaga yang dilakukan oleh para panitia dan Banser NU yang bertugas dalam acara tersebut.
"Jikalau tenaganya tidak bisa, juga bisa dengan pikiran sebagai amal shodaqoh. Kalau dengan pikirin tidak mampu, bisa juga dengan menyukai orang-orang yang melakukan shodaqoh, itu juga akan mendapatkan barokah dari Allah SWT untuk kita, apalagi kita mencintai para habaib dan kyai, insya Allah kita semua akan menjadi bagian orang-orang yang akan selamat dunia dan akhirat," kata Asip.
Ikhtiar yang dilakukan pemerintah yang kedua, lanjut Asip, disamping memperbanyak shodaqoh yaitu memohon barokah doa dari para habaib dan kyai, para sesepuh, para kyai, dan para tokoh masyarakat agar seluruh warga Kabupaten Pekalongan senantiasa diberikan keberkahan dan kesehatan.
Upaya yang ketiga, disamping doa dan shodaqoh, yakni secara syariat kita dianjurkan untuk lebih rajin dalam bersuci atau membersihkan diri dan membersihkan lingkungan.
"Sebagai umat muslim dalam berwudhu tidak lagi cukup hanya lima kali saat akan melakukan sholat lima waktu saja. Akan tetapi agar ditambah minimal dua lagi yakni wudhu untuk Salat Dhuha dan malam. Dalam situasi sekarang ini, saya mengajak agar kita semua umat muslim senantiasa menjaga wudhu minimal 7 kali atau lebih,” ajak Asip.
Baca juga: Darurat Banjir, Pemkab dan Pemkot Pekalongan bersinergi dengan Pemprov Jateng