Temanggung (ANTARA) - Kalangan Muslim di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar festival muslim di halaman Gedung Pemuda Temanggung untuk memperkuat ekonomi syariah, kata Ketua Panitia Festival Muslim Kartika sari.
"Melalui kegiatan ini diharapkan konsep bisnis berbasis syariah dan gaya hidup halal tersebut tertanam kuat dan menjadi fondasi yang mampu menggerakkan roda perekonomian bangsa," katanya di Temanggung, Selasa.
Ia menuturkan festival yang berlangsung pada 4-5 Februari 2020 ini juga untuk mendukung pengembangan industri halal menjadi besar dan halal serta menjadi gaya hidup.
Festival ini menampilkan produk-produk halal dari para pelaku UMKM, antara lain sekolah berbasis Islam, produk pakaian, makanan, kosmetik, dan start up berbasis syariah.
Kartika menuturkan sebagai pemain utama, umat Islam harus memiliki jiwa entrepreneurship dan memahami prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi.
Di sisi lain, katanya antusias gairah gaya hidup halal di kalangan anak muda saat ini sudah bergema.
Oleh karena itu, menurut dia festival Muslim ini tidak hanya sekadar mengajak mengenal produk halal saja, namun juga menyuguhkan pemikiran cemerlang untuk mengimplementasikan fiqih-fiqih muamallah kontemporer guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin hijrah pada gaya hidup halal, karena gaya hidup halal itu sangat mampu mendorong perekonomian nasional dan geliat dunia usaha.
Beberapa pelaku usaha mengapresiasi pelaksanaan festival Muslim ini, selain wahana edukasi dan sosialisasi umat Islam mengenali esensi konsep halal, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi pengusaha Muslim terhadap Indonesia yang sedang mempersiapkan sebagai tuan rumah ekonomi dan keuangan syariah pada 2024.
"Kegiatan ini bagus sekali dan meningkatkan rido muslim muslimah, khususnya di Temanggung. Kebetulan kegiatan ini baru pertama kali dilakukan, dengan tema tanpa mengenal lelah," kata pelaku UMKM peserta Festival Muslim, Tania.
Ia mengatakan dengan jumlah populasi Muslim terbanyak di Indonesia, ke depan diharapkan mampu menciptakan pasar baru produk-produk halal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Melalui kegiatan ini diharapkan konsep bisnis berbasis syariah dan gaya hidup halal tersebut tertanam kuat dan menjadi fondasi yang mampu menggerakkan roda perekonomian bangsa," katanya di Temanggung, Selasa.
Ia menuturkan festival yang berlangsung pada 4-5 Februari 2020 ini juga untuk mendukung pengembangan industri halal menjadi besar dan halal serta menjadi gaya hidup.
Festival ini menampilkan produk-produk halal dari para pelaku UMKM, antara lain sekolah berbasis Islam, produk pakaian, makanan, kosmetik, dan start up berbasis syariah.
Kartika menuturkan sebagai pemain utama, umat Islam harus memiliki jiwa entrepreneurship dan memahami prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi.
Di sisi lain, katanya antusias gairah gaya hidup halal di kalangan anak muda saat ini sudah bergema.
Oleh karena itu, menurut dia festival Muslim ini tidak hanya sekadar mengajak mengenal produk halal saja, namun juga menyuguhkan pemikiran cemerlang untuk mengimplementasikan fiqih-fiqih muamallah kontemporer guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin hijrah pada gaya hidup halal, karena gaya hidup halal itu sangat mampu mendorong perekonomian nasional dan geliat dunia usaha.
Beberapa pelaku usaha mengapresiasi pelaksanaan festival Muslim ini, selain wahana edukasi dan sosialisasi umat Islam mengenali esensi konsep halal, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi pengusaha Muslim terhadap Indonesia yang sedang mempersiapkan sebagai tuan rumah ekonomi dan keuangan syariah pada 2024.
"Kegiatan ini bagus sekali dan meningkatkan rido muslim muslimah, khususnya di Temanggung. Kebetulan kegiatan ini baru pertama kali dilakukan, dengan tema tanpa mengenal lelah," kata pelaku UMKM peserta Festival Muslim, Tania.
Ia mengatakan dengan jumlah populasi Muslim terbanyak di Indonesia, ke depan diharapkan mampu menciptakan pasar baru produk-produk halal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.