Solo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta hingga saat ini masih menunggu skema tarif KA Bandara yang menghubungkan antara Bandara Adi Soemarmo dengan Stasiun Solobalapan.
"Itu koordinasinya antara PT KAI dengan Kantor pusat, kalau kami sebatas menunggu," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman di Solo, Senin.
Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada kepastian apakah kereta tersebut nantinya bersifat komersial atau perintis karena tentu akan berpengaruh pada besaran tarif.
"Kalau komersial tarif tiketnya bisa sampai Rp80.000/penumpang, sedangkan kalau subsidi (perintis) kemungkinan sekitar Rp15.000/penumpang," katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun KA Bandara Helly Indrayanto mengatakan sejauh ini penggratisan KA Bandara masih diberlakukan. Meski demikian, ia belum mengetahui akan diberlakukan hingga kapan.
"Saat launching KA Bandara pada 29 Desember 2019 itu kan Menteri Perhubungan juga hadir. Beliau mengatakan KA ini akan digratiskan hingga dua bulan. Jadi kemungkinan akan berlaku hingga akhir bulan Februari," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, sejauh ini jumlah penumpang pesawat yang menggunakan jasa KA Bandara ini masih lebih kecil jika dibandingkan masyarakat umum yang ingin mencoba KA tersebut.
"Dari kapasitas 2.400 penumpang/hari, untuk jumlah penumpang turun dari pesawat yang menggunakan moda transportasi ini tidak lebih dari 100 orang. Kalau untuk okupansinya secara keseluruhan sekitar 65-70 persen/hari," katanya.
Baca juga: KA Bandara Adi Soemarmo beroperasi 20 Desember
Sedangkan pada saat hari libur, tingkat keterisian KA Bandara bisa sekitar 80-90 persen.
Sementara itu, ia memperkirakan masih rendahnya jumlah penumpang turun dari pesawat yang memanfaatkan KA tersebut karena waktu tunggu yang relatif lama, yaitu sekitar 50-60 menit.
"Soalnya dalam satu harinya KA Bandara hanya melayani 12 trip. Berbeda jika 30 trip dalam satu hari, untuk waktu tunggu penumpang bisa di kisaran 25-30 menit," katanya.
Baca juga: KAI resmikkan ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan
"Itu koordinasinya antara PT KAI dengan Kantor pusat, kalau kami sebatas menunggu," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman di Solo, Senin.
Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada kepastian apakah kereta tersebut nantinya bersifat komersial atau perintis karena tentu akan berpengaruh pada besaran tarif.
"Kalau komersial tarif tiketnya bisa sampai Rp80.000/penumpang, sedangkan kalau subsidi (perintis) kemungkinan sekitar Rp15.000/penumpang," katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun KA Bandara Helly Indrayanto mengatakan sejauh ini penggratisan KA Bandara masih diberlakukan. Meski demikian, ia belum mengetahui akan diberlakukan hingga kapan.
"Saat launching KA Bandara pada 29 Desember 2019 itu kan Menteri Perhubungan juga hadir. Beliau mengatakan KA ini akan digratiskan hingga dua bulan. Jadi kemungkinan akan berlaku hingga akhir bulan Februari," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, sejauh ini jumlah penumpang pesawat yang menggunakan jasa KA Bandara ini masih lebih kecil jika dibandingkan masyarakat umum yang ingin mencoba KA tersebut.
"Dari kapasitas 2.400 penumpang/hari, untuk jumlah penumpang turun dari pesawat yang menggunakan moda transportasi ini tidak lebih dari 100 orang. Kalau untuk okupansinya secara keseluruhan sekitar 65-70 persen/hari," katanya.
Baca juga: KA Bandara Adi Soemarmo beroperasi 20 Desember
Sedangkan pada saat hari libur, tingkat keterisian KA Bandara bisa sekitar 80-90 persen.
Sementara itu, ia memperkirakan masih rendahnya jumlah penumpang turun dari pesawat yang memanfaatkan KA tersebut karena waktu tunggu yang relatif lama, yaitu sekitar 50-60 menit.
"Soalnya dalam satu harinya KA Bandara hanya melayani 12 trip. Berbeda jika 30 trip dalam satu hari, untuk waktu tunggu penumpang bisa di kisaran 25-30 menit," katanya.
Baca juga: KAI resmikkan ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan