Solo (ANTARA) - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta, Jawa Tengah, membutuhkan suntikan dana sebesar Rp60 miliar untuk bisa menjadi Lembaga Konservasi Tipe B.
"Cita-citanya TSTJ adalah bisa menjadi Lembaga Konservasi Tipe B. Kami sudah punya rencana bisnis untuk lima tahun ke depan," kata Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo pada Peringatan Hari Jadi TSTJ ke-44 di Solo, Jumat.
Ia mengatakan rencana bisnis tersebut saat ini sedang dalam proses finalisasi.
"Fungsi konservasi ini menjadi daya tarik. Kalau kandang baik, akses baik, bersih, akses dari luar maupun dalam dan daya tarik ditambah terus maka TSTJ bisa menjadi destinasi wisata berbasis edukasi konservasi dan rekreasi unggulan," katanya.
Untuk bantuan yang akan diterima oleh TSTJ dalam waktu dekat, dikatakannya, dari Bank Mandiri sebesar Rp15 juta.
Ia mengatakan dana tersebut rencananya untuk pembangunan tiga kandang, yaitu kura-kura kalimantan, kasuari, dan singa. "Dalam waktu dekat ini kami akan kedatangan singa jantan dari Bali," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, untuk target kunjungan untuk tahun ini sebanyak 764.000 wisatawan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan realisasi kunjungan tahun lalu sebanyak 564.300 pengunjung.
"Ini peningkatan yang luar biasa. Kami juga akan bekerja sama dengan banyak pihak untuk meningkatkan kunjungan, di antaranya menggandeng Kereta Api Indonesia, yaitu bagi pemegang boarding pass KA berhak atas diskon 20 persen untuk tiket ke TSTJ," katanya.
Selain itu, setiap pemegang e-toll juga berhak atas diskon sebesar 30 persen. Menurut dia, potongan harga tersebut berlaku seterusnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo meminta seluruh petugas TSTJ untuk terus menata, membangun, dan mempromosikan TSTJ.
"Harapannya agar TSTJ jadi objek wisata yang membanggakan. Rumah bagi hewan sekaligus untuk mendidik anak-anak. Selain itu, diharapkan ke depan akan makin banyak investor yang akan ikut mengembangkan TSTJ," katanya.
Baca juga: Pengunjung Solo Zoo pada tahun baru membeludak
Baca juga: Taman Satwa Taru Jurug berencana tambah 26 satwa baru
"Cita-citanya TSTJ adalah bisa menjadi Lembaga Konservasi Tipe B. Kami sudah punya rencana bisnis untuk lima tahun ke depan," kata Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo pada Peringatan Hari Jadi TSTJ ke-44 di Solo, Jumat.
Ia mengatakan rencana bisnis tersebut saat ini sedang dalam proses finalisasi.
"Fungsi konservasi ini menjadi daya tarik. Kalau kandang baik, akses baik, bersih, akses dari luar maupun dalam dan daya tarik ditambah terus maka TSTJ bisa menjadi destinasi wisata berbasis edukasi konservasi dan rekreasi unggulan," katanya.
Untuk bantuan yang akan diterima oleh TSTJ dalam waktu dekat, dikatakannya, dari Bank Mandiri sebesar Rp15 juta.
Ia mengatakan dana tersebut rencananya untuk pembangunan tiga kandang, yaitu kura-kura kalimantan, kasuari, dan singa. "Dalam waktu dekat ini kami akan kedatangan singa jantan dari Bali," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, untuk target kunjungan untuk tahun ini sebanyak 764.000 wisatawan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan realisasi kunjungan tahun lalu sebanyak 564.300 pengunjung.
"Ini peningkatan yang luar biasa. Kami juga akan bekerja sama dengan banyak pihak untuk meningkatkan kunjungan, di antaranya menggandeng Kereta Api Indonesia, yaitu bagi pemegang boarding pass KA berhak atas diskon 20 persen untuk tiket ke TSTJ," katanya.
Selain itu, setiap pemegang e-toll juga berhak atas diskon sebesar 30 persen. Menurut dia, potongan harga tersebut berlaku seterusnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo meminta seluruh petugas TSTJ untuk terus menata, membangun, dan mempromosikan TSTJ.
"Harapannya agar TSTJ jadi objek wisata yang membanggakan. Rumah bagi hewan sekaligus untuk mendidik anak-anak. Selain itu, diharapkan ke depan akan makin banyak investor yang akan ikut mengembangkan TSTJ," katanya.
Baca juga: Pengunjung Solo Zoo pada tahun baru membeludak
Baca juga: Taman Satwa Taru Jurug berencana tambah 26 satwa baru