Rembang (ANTARA) - PT Semen Gresik peduli dengan persoalan kasus balita gizi buruk di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dengan menggulirkan progam SG Ayomi (Ayo Optimalkan Gizi).

Perusahaan persendian terkemuka tersebut berharap Ayomi bisa mendorong tumbuh kembang calon generasi penerus ini agar berjalan sehat sehingga mereka bisa menatap masa depan dengan lebih cerah.

Demikian siaran pers yang diterima dari Semen Gresik, Jumat.

Kegiatan SG Ayomi beragam mulai dari pendampingan pola asuh anak dan pemberian makanan penambah gizi yang terjadwal secara periodik hingga pemberian bantuan untuk balita gizi buruk yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Hal ini seperti yang dilakukan Tim CSR PT Semen Gresik Jumat (3/1/2019) ini. Mereka menyerahkan bantuan senilai Rp5 juta untuk balita berusia 2 tahun bernama Laila Qurrota Ayuni yang saat ini menjalani perawatan di Ruang Flamboyan Rumah Sakit dr. R. Soetrasno Rembang.
  Semen Gresik ambil bagian turunkan angka gizi buruk di Rembang melalui program Ayomi. Dok. PT SG
Balita anak pasangan Mukijan (45) – Ngamijah (32), warga Desa Timbrangan Kecamatan Gunem, Rembang ini didiagnosa mengalami lemah jantung dan infeksi otak. Bahkan diagnosa terakhir juga gangguan paru-paru dan sekaligus gizi buruk. Orang tua Laila termasuk keluarga tidak mampu dan belum terdaftar sebagai penerima program BPJS Kesehatan.

Kepala Unit Humas dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik Syaichul Amin mengatakan gizi buruk termasuk persoalan yang mendapat perhatian serius jajarannya. Sebab gizi buruk yang kronis bisa memicu munculnya stunting. Yakni pertumbuhan tubuh balita yang tidak normal untuk usianya. Lazimnya ditandai dengan kerdil, gampang sakit hingga kemampuan kognitif yang tidak optimal.

Terkait hal itu, jajarannya melakukan pendataan terkait kasus gizi buruk khususnya di wilayah sekitar perusahaan. Hasilnya, saat ini sudah ada 42 balita di Kecamatan Gunem yang masuk dalam program SG Ayomi.

Agar hasilnya maksimal, pihaknya menggandeng Puskesmas Gunem untuk menangani puluhan balita tersebut.

"Laila Qurrota Ayuni ini termasuk dari 42 balita yang ditangani progam SG Ayomi. Kegiatan SG Ayomi ini sejalan dengan progam pemerintah yang juga serius menangani gizi buruk dan stunting," kata Syaicul Amin, usai penyerahan bantuan, Jumat (3/1/2019).

Progam SG Ayomi sudah dimulai sejak September 2019. Semen Gresik mengucurkan anggaran puluhan juta untuk membantu penanganan gizi calon generasi penerus tersebut.

Ayah Laila Qurrota Ayuni, Mukijan berterima kasih kepada berbagai kalangan yang telah membantu anaknya. Laila membutuhkan uang Rp5 juta untuk membayar biaya pengobatan selama dirawat di rumah sakit.

Mukijan mengaku tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, biaya pengobatan Laila menjadi tanggungan keluarganya. Oleh karena itu ia berinisiatif membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM). Surat keterangan itu sudah diajukan kepada Bupati Rembang agar bisa diterbitkan kartu BPJS Kesehatan yang iuran bulananya ditanggung pemerintah.

"Makanya saya sangat berterima kasih karena ada yang membantu Rp5 juta sesuai biaya yang harus dibayar ke rumah sakit," demikian Mukijan. *** (KSM)
 

Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024