Jember (ANTARA) - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur terus melakukan pendataan terhadap korban yang keracunan ikan tongkol saat merayakan pergantian tahun di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember dan hingga Kamis pagi tercatat sebanyak 250 orang.
Berdasarkan data Dinkes Jember, korban keracunan massal akibat mengonsumsi ikan tongkol tersebut tercatat di Puskesmas Ajung sebanyak 23 kasus, Puskesmas Sukorambi 15 kasus, Puskemas Arjasa sebanyak 9 kasus, Puskesmas Panti sebanyak 13 kasus, Puskesmas Tanggul 16 kasus, Puskesmas Kalisat sebanyak 11 kasus, Puskesmas Jenggawah 1 kasus.
Selanjutnya Puskesmas Nogosari 5 kasus, Puskesmas Ambulu tangani 16 kasus, Puskesmas Tempurejo 6 kasus , Puskesmas Balung 5 kasus, Puskesmas Sumbersari 10 kasus, Puskesmas Mumbulsari 6 kasus, Puskesmas Sumberbaru 1 kasus, Puskesmas Banjarsengon 3 kasus, Puskesmas Puger 5 kasus, Puskesmas Klatakan 1 kasus, Puskesmas Mangli 2 kasus, Puskesmas Gladak Pakem 5 kasus, Puskesmas Karangduren 3 kasus, Puskesmas Curahnongko 1 kasus.
Dua kasus keracunan ikan tongkol yang dirawat di Puskesmas Sabrang 2 kasus, Puskesmas Ledokombo 4 kasus, Puskesmas Cakru 13 kasus, Puskesmas Kemuningsari kidul 3 kasus, dan Puskesmas Mayang 20 kasus, Puskesmas Jombang 6 kasus, Puskesmas Umbulsari 5 kasus, Puskesmas Wuluhan 3 kasus, Puskesmas Kasiyan 1 kasus, Puskesmas Kencong 1 kasus, Puskesmas Rambipuji 2 kasus, dan Puskesmas Kaliwates 4 kasus.
"Total korban keracunan ikan tongkol di Jember hingga Kamis pagi bertambah menjadi 250 orang, dari sebelumnya pada Rabu (1/1) pagi sebanyak 119 orang, kemudian sore harinya bertambah menjadi 199 orang," tuturnya.
Ia menjelaskan masih ada korban keracunan ikan tongkol yang menjalani perawatan intensif di Puskesmas maupun rumah sakit yakni sebanyak sembilan orang yang tersebar di RS Bina Sehat Jember sebanyak dua orang, Puskesmas Banjarsengon dua orang, Puskesmas Gladakpakem satu orang, Puskesmas Katakan satu orang, Puskesmas Umbulsari satu orang, Puskesmas Patrang satu orang, dan Rumah Sakit Daerah Kalisat satu orang.
"Hasil sampel ikan tongkol yang dikirim ke laboratorium kesehatan daerah di Surabaya masih belum turun, sehingga kami belum bisa menentukan secara pasti penyebab keracunan massal yang terjadi di sejumlah kecamatan di Jember itu," katanya.