Cilacap (ANTARA) - Wilayah Jawa Tengah bagian selatan berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam satu pekan ke depan, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
"Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan BMKG pusat, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang itu diprakirakan terjadi hingga tanggal 29 Desember 2019," katanya di Cilacap, Selasa.
Ia mengatakan prakiraan cuaca tersebut berdasarkan hasil analisis kondisi atmosfer di mana terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Menurut dia, potensi hujan lebat itu terjadi karena meningkatnya aliran massa udara menuju wilayah Indonesia akibat aktifnya monsoon Asia yang menyebabkan potensi peningkatan massa udara basah, terjadinya area pertemuan udara, dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di sebagian wilayah Indonesia.
Sementara itu, kata dia, suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia cenderung menghangat yang menambah suplai uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memrakirakan dalam sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jateng bagian selatan," katanya.
Terkait dengan kondisi cuaca tersebut, Teguh Wardoyo mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Baca juga: BMKG prakirakan Banjarnegara hujan lebat pada malam Natal
Baca juga: Amati gerhana Matahari cincin, warga diminta gunakan kacamata khusus
"Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan BMKG pusat, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang itu diprakirakan terjadi hingga tanggal 29 Desember 2019," katanya di Cilacap, Selasa.
Ia mengatakan prakiraan cuaca tersebut berdasarkan hasil analisis kondisi atmosfer di mana terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Menurut dia, potensi hujan lebat itu terjadi karena meningkatnya aliran massa udara menuju wilayah Indonesia akibat aktifnya monsoon Asia yang menyebabkan potensi peningkatan massa udara basah, terjadinya area pertemuan udara, dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di sebagian wilayah Indonesia.
Sementara itu, kata dia, suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia cenderung menghangat yang menambah suplai uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memrakirakan dalam sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jateng bagian selatan," katanya.
Terkait dengan kondisi cuaca tersebut, Teguh Wardoyo mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Baca juga: BMKG prakirakan Banjarnegara hujan lebat pada malam Natal
Baca juga: Amati gerhana Matahari cincin, warga diminta gunakan kacamata khusus