Semarang (ANTARA) - Lima guru besar Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dijadwalkan pada hari Jumat (13/12) dan Sabtu (14/12) dikukuhkan.
Dua guru besar yang akan dikukuhkan pada hari Jumat adalah Prof. Dr. Ir. Sri Mukodiningsih, M.S. dan Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S.
Tiga guru besar yang akan dikukuhkan pada hari Sabtu (14/12) adalah Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin, Ph.D. yang juga Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Undip bersama dengan Prof. Dr. Ir. Sriyana, M.S. dan Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T.
Pada acara jumpa pers di Ruang Sidang Rektor, Gedung Widya Puraya, kampus Undip Tembalang, Kamis, Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. optimistis program percepatan profesor ini bakal melampaui target jumlah guru besar 10 persen dari total dosen di Undip.
Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. pada acara jumpa pers di Ruang Sidang Rektor, Gedung Widya Puraya, kampus Undip Tembalang, Kamis (12-12-2019), terkait dengan pengukuhan lima guru besar perguruan tinggi negeri tersebut. ANTARA/HO-Undip
Ditambah lagi, lanjut Prof. Yos Johan Utama, dengan program One Professor One Candidate memacu jumlah doktor untuk meraih gelar profesor. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan 75 guru besar per tahun.
Pada jumpa pers tersebut, pihaknya juga mengundang istri atau suami guru besar yang akan dikukuhkan. Menurut Rektor, keluarga terutama pendamping adalah faktor utama keberhasilan.
"Tujuan utama dari keberhasilan pendidikan adalah menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi dan nilai lebih yang banyak diserap dunia kerja," kata Yos Johan Utama dalam rilis yang disampaikan kepada ANTARA.
Sementara itu, Ketua Senat Akademik Undip Prof. Sunarso menjelaskan bahwa Prof. Suradi adalah guru besar ke-25 di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Prof. Sri Mukodiningsih merupakan guru besar ke-24 di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Prof. Budi Setiyono adalah guru besar ke-8 dari FISIP, dan Prof. Jamari dan Prof. Sriyana adalah guru besar ke-30 dan ke-31 dari Fakultas Teknik.
Untuk pengukuhan pada hari Jumat, Prof. Sri Mukodiningsih menyampaikan topik produksi protein hewani dengan memperhatikan pemeliharaan pedet (anak sapi) yang optimal. Adapun Prof. Suradi Wijaya Saputra memaparkan tentang pengelolaan sumber daya udang untuk kelestarian dan peningkatan pendapatan nelayan.
Keesokan harinya, Sabtu, Prof. Budi Setiyono akan menyampaikan tentang Desain Negara Kesejahteraan (Welfare State) di Indonesia. Setelah itu, Prof. Sriyana yang membahas tentang pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan Prof. Jamari menyampaikan tentang Prospek Pengembangan Mekanika Kontak dalam Peningkatan Kehandalan Produk. Dalam hal ini produk yang dihasilkan sudah dihilirisasikan.
Dua guru besar yang akan dikukuhkan pada hari Jumat adalah Prof. Dr. Ir. Sri Mukodiningsih, M.S. dan Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S.
Tiga guru besar yang akan dikukuhkan pada hari Sabtu (14/12) adalah Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin, Ph.D. yang juga Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Undip bersama dengan Prof. Dr. Ir. Sriyana, M.S. dan Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T.
Pada acara jumpa pers di Ruang Sidang Rektor, Gedung Widya Puraya, kampus Undip Tembalang, Kamis, Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. optimistis program percepatan profesor ini bakal melampaui target jumlah guru besar 10 persen dari total dosen di Undip.
Ditambah lagi, lanjut Prof. Yos Johan Utama, dengan program One Professor One Candidate memacu jumlah doktor untuk meraih gelar profesor. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan 75 guru besar per tahun.
Pada jumpa pers tersebut, pihaknya juga mengundang istri atau suami guru besar yang akan dikukuhkan. Menurut Rektor, keluarga terutama pendamping adalah faktor utama keberhasilan.
"Tujuan utama dari keberhasilan pendidikan adalah menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi dan nilai lebih yang banyak diserap dunia kerja," kata Yos Johan Utama dalam rilis yang disampaikan kepada ANTARA.
Sementara itu, Ketua Senat Akademik Undip Prof. Sunarso menjelaskan bahwa Prof. Suradi adalah guru besar ke-25 di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Prof. Sri Mukodiningsih merupakan guru besar ke-24 di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Prof. Budi Setiyono adalah guru besar ke-8 dari FISIP, dan Prof. Jamari dan Prof. Sriyana adalah guru besar ke-30 dan ke-31 dari Fakultas Teknik.
Untuk pengukuhan pada hari Jumat, Prof. Sri Mukodiningsih menyampaikan topik produksi protein hewani dengan memperhatikan pemeliharaan pedet (anak sapi) yang optimal. Adapun Prof. Suradi Wijaya Saputra memaparkan tentang pengelolaan sumber daya udang untuk kelestarian dan peningkatan pendapatan nelayan.
Keesokan harinya, Sabtu, Prof. Budi Setiyono akan menyampaikan tentang Desain Negara Kesejahteraan (Welfare State) di Indonesia. Setelah itu, Prof. Sriyana yang membahas tentang pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan Prof. Jamari menyampaikan tentang Prospek Pengembangan Mekanika Kontak dalam Peningkatan Kehandalan Produk. Dalam hal ini produk yang dihasilkan sudah dihilirisasikan.