KONI: Pencoretan Shalfa karena indisipliner

Sabtu, 30 November 2019 5:25 WIB

Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa pencoretan nama atlet senam Indonesia Shalfa Avrila Siani dari tim SEA Games 2019 karena indisipliner, bukan faktor keperawanan.

"Berdasar laporan yang diterima dari pelatih tim Pelatnas senam, pencoretan dilakukan karena indisipliner," ujar Ketua Harian KONI Jatim Muhammad Nabil dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.

Sebelumnya beredar kabar Shalfa dipulangkan paksa dari Pelatnas SEA Games 2019 oleh Persani karena dianggap sudah tidak perawan.

Baca juga: Pesenam SEA Games asal Kediri mendadak dipulangkan

Menurut Nabil, soal kedisiplinan yang berkaitan dengan prestasi atlet masing-masing cabang olahraga ada standarisasinya dan status keperawanan seorang atlet tidak berpengaruh terhadap prestasi.

Apalagi, kata dia, jika bantahan terkait tuduhan tidak perawan sudah dibuktikan atlet dengan proses medis.

“Kami juga tidak tahu persis mengapa tuduhan itu disampaikan dan dibesarkan di media. Sebab, masalah itu tidak ada hubungan dengan prestasi,” ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa berdasarkan data bahwa nama atlet asal Kediri itu sebelumnya tidak masuk dalam skuad Pelatnas, namun berkesempatan menggantikan atlet utama Tasya Miranda yang harus melakukan operasi dan pemulihan cukup lama akibat cedera.

Baca juga: Persani bantah pulangkan atlet karena sudah tak perawan

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga telah mengklarifikasi kabar bahwa pemulangan atlet oleh Persani bukan berkaitan dengan masalah keperawanan, tapi tindakan indispliner.

Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengaku kaget dan prihatin dengan munculnya kabar tersebut, namun Persani kemudian menjelaskan bahwa isu keperawanan itu tidak benar.

Ia mengatakan dalam olahraga termasuk senam ada proses promosi dan degradasi sehingga atlet yang mampu menunjukkan performa meningkat akan promosi ke tim utama.

Sebaliknya, lanjut dia, jika tidak bisa menunjukkan kualitas maka akan tersisih dan diganti atlet lain.

Bahkan, Kemenpora akan menindak tegas induk cabang olahraga apabila melakukan pemulangan atlet tanpa ada alasan bisa diterima dengan akal.

Baca juga: Perjuangkan pesenam Shalfa, KONI Kediri temui Khofifah

Pewarta : Fiqih Arfani
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pemkab Batang - PLTU tingkatkan kualitas sumber daya manusia

04 May 2024 15:00 Wib

Prakiraan cuaca Jawa Tengah hari ini

03 May 2024 7:46 Wib

PWI beri penghargaan Prapanca Award ke Kapolda Jatim

02 May 2024 15:46 Wib

Prakiraan cuaca di Jawa Tengah hari ini, waspada banjir

01 May 2024 6:42 Wib

1.395 calon haji di Kudus ikut praktik manasik haji

01 May 2024 6:17 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib