Semarang (ANTARA) - Kongres Perempuan Jateng I yang terselenggara atas inisiasi Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah akan dilaksanakan dua hari, Senin-Selasa, 25-26 November 2019 di Hotel UTC, Jalan Kelud Raya Semarang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah Retno Sudewi menjelaskan kongres hari I akan dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan keynote speech pada stadium general Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Gusti Ayu Bintang Darmawati yang akan memaparkan Perspektif Perempuan Indonesia dalam Pembangunan.

Acara dilanjutkan Seminar I tema Situasi Kesenjangan dan Visi Pemerintah Memajukan Kesejahteraan Perempuan dan Pembangunan Berkeadilan menampilkan Seminar I dengan moderator Lita Tyesta dari Undip dan tiga pembicara utama: Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Adat dan Gender dari Universitas Pancasila Jakarta Kunthi Tridewiyanti dengan tema Situasi Kekerasan, Kemiskinan, dan Kesenjangan Perempuan dalam Berbagai Bidang di Jawa Tengah.

Pembicara lainnya Deputi Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas Subandi Sarjoko dengan tema Visi dan Strategi Pemerintahan Baru (2020-2024); selanjutnya Ketua Komnas Perempuan, Azriana Manalu dengan tema Kesenjangan Kebijakan dan Kewajiban Pemerintah dalam Menghapus Berbagai Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan.

Selanjutnya Seminar II tema Menguatkan Kepemimpinan Perempuan dalam Mewujudkan Perdamaian, Keberagaman, dan Pembangunan Berkeadilan dengan moderator aktivis perempuan Ida Budhiati, menampilkan tiga pembicara utama: Ketua Pusat Pendidikan dan Informasi Islam serta Hak-hak Perempuan (Rahima) Masruchah dengan tema Tantangan Kepemimpinan dan Partisipasi Perempuan Komunitas/Akar Rumput dalam Pembangunan dan Membangun Perdamaian.

"Kemudian pembicara berikutnya saya dengan tema Upaya Pemerintah untuk Meningkatkan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan dalam Pembangunan dan Perdaaian di Jawa Tengah," kata Retno Sudewi.

Pembicara lain, tambahnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti dengan tema Strategi Budaya untuk Pendidikan Berkeadilan Gender dan Toleransi Bagi Kaum Millenial.

"Malam harinya akan diselenggarakan dialog bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin bersama peserta kongres. Acara hari pertama juga dimeriahkan dengan hiburan tarian daerah dan seluruh peserta mengenakan baju adat nusantara," kata Retno Sudewi.

Pada hari kedua peserta akan dibagi dalam lima diskusi tematik untuk lebih memetakan persoalan perempuan dan membuat rekomendasi solusi atas permasalahan tersebut.

Tematik I Peningkatan Kapasitas Perempuan di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Masalah Sosial Lainnya dengan pembicara Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo topik Peran PKK dalam Memajukan Perempuan di Jawa Tengah dalam Bidang Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan, dan Masalah Sosial Lainnya.

Tematik II Penguatan dan Pemberdayaan Kelompok Perempuan Rentan/ Marjinal dengan pembicara   LRC-KJHAM Wity Muntari topik Strategi Penguatan dan Pemberdayaan dalam Mengatasi Masalah Kekerasan terhadap Perempuan Marjinal.

Tematik III Perempuan dan Perlindungan Sosial dengan pembicara Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman topik Visi DPRD Jawa Tengah terkait Regulasi dan Kebijakan untuk Perlindungan Perempuan Jawa Tengah.

Tematik IV Perempuan dan Pengambilan Keputusan dan Pembangunan dengan pembicara Anggota DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi, topik Strategi Politik untuk Peningkatan Kapasitas dan Keberpihakan terhadap Perempuan.

Tematik V Perempuan dan Toleransi dengan pembicara Ketua Umum BKOW Provinsi Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Yasin topik Perempuan dan Keberagaman Nusantara untuk Mewujudkan Perdamaian.

"Setelah diskusi tematik kongres akan rapat pleno dan menghasilkan keputusan yang akan dibacakan pada akhir acara," demikian Retno Sudewi.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024