Karanganyar (ANTARA) - Kompetisi Diplomat Success Challenge (DSC) mendorong pertumbuhan wirausaha muda melalui program inkubasi yang didukung dengan dana hibah sebesar Rp2 miliar.
"Untuk gebrakan DSC tahun ini harapannya bisa menumbuhkan perekonomian di Indonesia, menyebarkan virus kewirausahaan, dan harapannya makin banyak UKM kita yang tumbuh," kata Inisiator DSC Edric Chandra di sela kompetisi kewirausahaan DSC ke-10 di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan selama ini UKM merupakan aktor utama penyumbang produk domestik bruto di Indonesia. Menurut dia, saat ini jumlah UKM di Indonesia mencapai 55 juta usaha.
"Di sini kami sebagai fasilitator. Bukan hanya hibah modal usaha yang diberikan dengan total Rp2 miliar tetapi bagaimana para peserta DSC ini mengikuti proses inkubasi, di situ ada proses mentoring," katanya.
Ia mengatakan proses inkubasi penting untuk memastikan bagaimana para wirausaha muda ini bisa menghubungkan usaha dengan akses ke pemerintah, perusahaan besar, maupun pasar global.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner DSC ke-10 Surjanto Yasaputera mengatakan dari tahun ke tahun DSC selalu berkembang ke arah positif. Ia mengatakan kondisi tersebut terlihat dari jumlah proposal masuk yang terus meningkat.
"Tahun lalu sebanyak 8.800 proposal dan tahun ini bertambah menjadi 12.500 proposal," katanya.
Salah satu juri kompetisi Helmy Yahya mengatakan DSC merupakan kompetisi kewirausahaan yang paling serius, besar, dan konsisten dalam menjalankan misinya.
"Saya cukup banyak diajak menjadi juri pada kompetisi serupa, tetapi saya 'stay' di sini. Ini sudah mencapai tahun ke-10 saya bergabung di DSC. Di sini juga ada mentoring, itu yang saya suka," katanya.
Salah satu mentor Michael Tampi mengatakan agar para wirausaha muda tidak takut menghadapi kegagalan.
"Harus belajar dari kegagalan, maka makin cepat juga dia akan berhasil," katanya.
Sementara itu, dari 12.500 proposal tersebut dewan juri telah memilih 12 peserta yang akan tampil dalam babak final. Sebelumnya, 12 peserta ini telah mengikuti fase pembekalan pengetahuan dan pendalaman materi.