Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, segera membangun dua pusat kuliner senilai Rp1,7 miliar di kawasan budaya Jalan Jetayu yaitu di Jalan Rajawali Utara dan Jalan Cendrawsih, Kecamatan Pekalongan Utara.
Kepala Seksi Pertamanan Pemakaman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Romi Yulianto, Senin, mengatakan bahwa sebanyak dua sentra kuliner tersebut kini masih pada tahap pengerjakan fisik.
"Paket pekerjaan senilai sekitar Rp1,7 miliar ini ditargetkan selesai Desember 2019," katanya.
Baca juga: Berburu kuliner tradisional di Pasar Papringan
Ia mengatakan penataan kawasan kuliner ini, pemkot akan menggandeng sejumlah pedagang tradisional maupun kekinian.
Proses pembangunan kawasan kuliner di Jalan Rajawali Utara, kata dia, dianggarkan sebanyak Rp821 juta untuk memindahkan para pedagang yang semula berada di Lapangan Jetayu sekaligus sebagai ruang publik agar terlihat lebih bersih dan tertata rapi.
"Adapun, pusat kuliner di Jalan Cenderawasih kami sudah siapkan alokasi dana sebesar Rp900 jutaan," katanya.
Menurut dia, dua sentra kuliner tersebut yang pertama di Jalan Rajawali Utara, rencananya dibangun 20 penampungan (shelter) untuk para pedagang.
Shelter tersebut, kata dia, dilengkapi dua gapuro akrilik menyala, kamar mandi, serta tempat mencuci peralatan pedagang sedang di Jalan Cendrawasih akan ditempatkan kontainer.
"Nantinya, ada 18 kontainer untuk pedagang di Jalan Cendrawasih, lengkap, berserta fasilitas seperti kamar mandi, kursi meja lipat, ornamen lampu lampion pergola dan payung, serta disediakan konsep live musik," katanya.
Ia mengatakan kawasan Jalan Cenderawasih akan ditutup total pada saat akhir pekan (weekend) sebagai upaya menghindari kemacetan.
"Terkait tempat parkir, pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya di Jalan Merak atau di sebelah kantor Pos," katanya.
Baca juga: Berburu kuliner tradisional di Pasar Papringan
Kepala Seksi Pertamanan Pemakaman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Romi Yulianto, Senin, mengatakan bahwa sebanyak dua sentra kuliner tersebut kini masih pada tahap pengerjakan fisik.
"Paket pekerjaan senilai sekitar Rp1,7 miliar ini ditargetkan selesai Desember 2019," katanya.
Baca juga: Berburu kuliner tradisional di Pasar Papringan
Ia mengatakan penataan kawasan kuliner ini, pemkot akan menggandeng sejumlah pedagang tradisional maupun kekinian.
Proses pembangunan kawasan kuliner di Jalan Rajawali Utara, kata dia, dianggarkan sebanyak Rp821 juta untuk memindahkan para pedagang yang semula berada di Lapangan Jetayu sekaligus sebagai ruang publik agar terlihat lebih bersih dan tertata rapi.
"Adapun, pusat kuliner di Jalan Cenderawasih kami sudah siapkan alokasi dana sebesar Rp900 jutaan," katanya.
Menurut dia, dua sentra kuliner tersebut yang pertama di Jalan Rajawali Utara, rencananya dibangun 20 penampungan (shelter) untuk para pedagang.
Shelter tersebut, kata dia, dilengkapi dua gapuro akrilik menyala, kamar mandi, serta tempat mencuci peralatan pedagang sedang di Jalan Cendrawasih akan ditempatkan kontainer.
"Nantinya, ada 18 kontainer untuk pedagang di Jalan Cendrawasih, lengkap, berserta fasilitas seperti kamar mandi, kursi meja lipat, ornamen lampu lampion pergola dan payung, serta disediakan konsep live musik," katanya.
Ia mengatakan kawasan Jalan Cenderawasih akan ditutup total pada saat akhir pekan (weekend) sebagai upaya menghindari kemacetan.
"Terkait tempat parkir, pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya di Jalan Merak atau di sebelah kantor Pos," katanya.
Baca juga: Berburu kuliner tradisional di Pasar Papringan