Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta melakukan reboisasi hutan dan lahan yang baru terbakar saat memasuki musim hujan, terutama di titik-titik yang rawan terjadi bencana tanah longsor.

"Fokus dulu ke pemulihan hutan yang terbakar pada musim kemarau guna mengurangi dampak bencana alam seperti tanah longsor," kata Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Muhamad Ngainirrichadl di Semarang, Selasa.

Menurut dia, pemulihan bisa dilakukan dengan reboisasi di bekas hutan dan lahan yang terbakar menjelang musim hujan, terutama di titik-titik yang rawan.

Baca juga: Penghijauan hutan di Pegunungan Muria mendesak

Pemprov Jateng, dalam hal ini Dinas Kehutanan, lanjut dia, harus segera melakukan reboisasi hutan yang sebelumnya terbakar.

Reboisasi di bekas hutan dan lahan yang terbakar bisa dilakukan dengan menanam bibit tanaman yang masih kecil atau yang sudah tumbuh.

"Reboisasi bisa dilakukan dengan menanam bibit tanaman yang cepat tumbuh, atau memindah tanaman yang sudah tumbuh," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Total keseluruhan hutan dan lahan yang terbakar di Jateng mencapai 2.958 hektare di Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Merbabu, dan Gunung Sumbing.

Baca juga: Korem 074/Warastratama penghijauan di Wonogiri
Baca juga: Masyarakat Ngargoretno Magelang hijaukan lereng Menoreh

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024