Southampton siap pecat Ralph Hasenhuttl

Sabtu, 26 Oktober 2019 14:10 WIB

Jakarta (ANTARA) - Southampton bersiap mengusir Ralph Hasenhuttl setelah tim berjuluk the Saints itu kemasukan sembilan gol tanpa balas saat melawan Leicester City dalam laga Liga Inggris yang digelar pada Jumat waktu setempat.

Manajemen Southampton kini terus menggodok persiapan pemecatan manajer berpaspor Austria itu. Situasi ini berseberangan dengan kegembiraan saat the Saints mampu menahan imbang Wolverhampton Wanderers dalam laga pada pekan lalu.

Kegembiraan itu sirna. Southampton kalah 0-9 ketika melawan Leicester City.

Baca juga: Leicester luluhlantakkan 10 pemain Southampton 9-0

Kekalahan itu boleh dibilang merupakan marjin terbesar dalam perjalanan sejarah klub menapaki kompetisi Liga Inggris. Serta merta manajemen the Saints merespons dengan mengambil langkah rencana pemecatan Ralph Hasenhuttl sebagai manajer.Baca juga: Everton, Leicester, Southampton, dan Watford lolos ke putaran keempat

Baca juga: Burnley lumat Southampton, Brighton pecundangi Watford


Harian the Daily Mail ramai membincang dan memuat kemungkinan Ralph Hasenhuttl dari Southampton.

Manajer berusia 52 tahun itu berlabuh di Liga Inggris sejak musim lalu. Ia hanya membawa the Saints meraih 12 kemenangan dari 37 pertandingan di seluruh kompetisi.

Pewarta : AA Ariwibowo
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Cedera lutut, Danny Ings terancam menepi enam pekan

05 November 2020 9:20 Wib, 2020

Southampton perpanjang kontrak Hasenhuttl hingga empat tahun

03 June 2020 9:19 Wib, 2020
Terpopuler

Kemendagri sedang susun desain besar otonomi daerah

NASIONAL - 17 December 2024 13:53 Wib

BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

NASIONAL - 19 December 2024 9:43 Wib

Pemkot Magelang tetap siaga bencana meski kota kecil

PERISTIWA - 21 December 2024 7:36 Wib

Kemenkumham Jateng-DPRD Kota Semarang bahas Raperda HAM

PERISTIWA - 17 December 2024 14:44 Wib

PLN Icon Plus rapikan kabel FO, jaga keandalan jaringan telekomunikasi

EKONOMI - 19 December 2024 9:53 Wib