Jakarta (ANTARA) - Lifter Indonesia memborong medali lewat Windy Cantika Aisyah yang tampil di kelas 49kg dan Muhammad Faathir yang turun di 61kg pada Kejuaraan Asia Junior dan Remaja IWF 2019 di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (23/10).
"Kita sudah membuktikan bahwa di level usia bisa meraih prestasi tingkat Asia maupun Dunia. Saya berharap agar setibanya di tanah-air mereka tetap digembleng di Pelatnas dan tidak terputus. Jika terputus, dikhawatirkan mereka akan disusul oleh lawan di bawahnya dan untuk mengejarnya butuh waktu yang cukup lama. Biasanya ini yang selalu menjadi masalah di Indonesia," kata Sonny Kasiran Manajer Pelatnas PB PABBSI dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Faathir yang berusia 16 tahun itu berhasil merebut tiga emas sekaligus memecahkan dua rekor dunia dan tiga rekor asia di kelas 61kg.
Tiga emas tersebut dipersembahkan pada nomor snatch (119 kg), clean and jerk (153 kg), dan total angkatan (272 kg).
Adapun dua rekor dunia yang dipecahkannya yakni snacth dari 118 kg menjadi 119 kg, clean and jerk dari 149 kg menjadi 153 kg, serta total angkatan dari 269 kg menjadi 272 kg yang sebelumnya dipegang oleh lifter Turki Donen Dogan.
Baca juga: Eko Yuli raih dua perak di Kejuaraan Dunia
Sementara tiga rekor asia yang dipecahkan pada kejuaraan tersebut adalah total angkatan Snatch dari 118 kg menjadi 119 kg, Clean & Jerk dari 149 kg menjadi 153 kg, serta Total Angkatan dari 261 kg menjadi 272 kg.
Selain Faathir, lifter putri andalan Indonesia Windy juga menyabet satu emas dan dua perak di kelas 49 kg. Medali emas dipersembahkannya di snatch seberat 84 kg dan clean and jerk 102 kg. Sementara pada nomor total angkatan, Windy harus puas dengan perak setelah mengangkat beban 186 kg.
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisyah (kiri) menaiki podium sambil membawa bendera merah putih usai meraih medali perak di kelas 49 kg pada Kejuaraan Asia Junior dan Remaja IWF 2019 di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (22/10/2019). (ANTARA/HO/PB PABBSI)
Dalam kejuaraan yang berlangsung 19-27 Oktober itu, Windy juga berhasil memecahkan tiga rekor dunia maupun Asia remaja. Ia berhasil memecahkan rekor snatch 82 kg menjadi 84 kg, clean & jerk dari 100 kg menjadi 102 kg, serta total angkatan dari 182 kg menjadi 186 kg.
Ada beberapa lifter Indonesia lainnya yang tampil di kejuaraan itu, seperti Rizky Juniansyah (67 kg) meraih tiga medali perak dan Mohammad Yasin (67 kg) meraih satu medali perak dan satu perunggu.
Sonny menuturkan bahwa keberhasilan para lifter junior ini merupakan modal awal bagi tetap berkesinambungannya regenerasi di angkat besi. Selain itu, kejuaraan ini merupakan ajang kualifikasi untuk mendongkrak poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Baca juga: Eko raih emas angkat besi kelas 62 kilogram
Sebanyak 11 lifter junior Indonesia tengah diuji kemampuannya pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior dan Remaja IWF 2019. Harapannya itu dapat menjadi batu loncatan mereka dalam mempersiapkan SEA Games Filipina.
"Kita sudah membuktikan bahwa di level usia bisa meraih prestasi tingkat Asia maupun Dunia. Saya berharap agar setibanya di tanah-air mereka tetap digembleng di Pelatnas dan tidak terputus. Jika terputus, dikhawatirkan mereka akan disusul oleh lawan di bawahnya dan untuk mengejarnya butuh waktu yang cukup lama. Biasanya ini yang selalu menjadi masalah di Indonesia," kata Sonny Kasiran Manajer Pelatnas PB PABBSI dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Faathir yang berusia 16 tahun itu berhasil merebut tiga emas sekaligus memecahkan dua rekor dunia dan tiga rekor asia di kelas 61kg.
Tiga emas tersebut dipersembahkan pada nomor snatch (119 kg), clean and jerk (153 kg), dan total angkatan (272 kg).
Adapun dua rekor dunia yang dipecahkannya yakni snacth dari 118 kg menjadi 119 kg, clean and jerk dari 149 kg menjadi 153 kg, serta total angkatan dari 269 kg menjadi 272 kg yang sebelumnya dipegang oleh lifter Turki Donen Dogan.
Baca juga: Eko Yuli raih dua perak di Kejuaraan Dunia
Sementara tiga rekor asia yang dipecahkan pada kejuaraan tersebut adalah total angkatan Snatch dari 118 kg menjadi 119 kg, Clean & Jerk dari 149 kg menjadi 153 kg, serta Total Angkatan dari 261 kg menjadi 272 kg.
Selain Faathir, lifter putri andalan Indonesia Windy juga menyabet satu emas dan dua perak di kelas 49 kg. Medali emas dipersembahkannya di snatch seberat 84 kg dan clean and jerk 102 kg. Sementara pada nomor total angkatan, Windy harus puas dengan perak setelah mengangkat beban 186 kg.
Dalam kejuaraan yang berlangsung 19-27 Oktober itu, Windy juga berhasil memecahkan tiga rekor dunia maupun Asia remaja. Ia berhasil memecahkan rekor snatch 82 kg menjadi 84 kg, clean & jerk dari 100 kg menjadi 102 kg, serta total angkatan dari 182 kg menjadi 186 kg.
Ada beberapa lifter Indonesia lainnya yang tampil di kejuaraan itu, seperti Rizky Juniansyah (67 kg) meraih tiga medali perak dan Mohammad Yasin (67 kg) meraih satu medali perak dan satu perunggu.
Sonny menuturkan bahwa keberhasilan para lifter junior ini merupakan modal awal bagi tetap berkesinambungannya regenerasi di angkat besi. Selain itu, kejuaraan ini merupakan ajang kualifikasi untuk mendongkrak poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Baca juga: Eko raih emas angkat besi kelas 62 kilogram
Sebanyak 11 lifter junior Indonesia tengah diuji kemampuannya pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior dan Remaja IWF 2019. Harapannya itu dapat menjadi batu loncatan mereka dalam mempersiapkan SEA Games Filipina.