Temanggung (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengimbau masyarakat untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah menjelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2019.
"Mari kita jaga situasinya seperti sekarang ini, kondusif," katanya kepada pers saat melakukan kunjungan kerja di Mapolres Temanggung, Kamis.
Ia mengajak masyarakat bersama-sama mendoakan pelantikan presiden dan wapres terpilih pada Pemilu 2019 itu berjalan dengan lancar dan sukses.
"Sehingga Presiden Joko Widodo bisa melanjutkan tugasnya untuk memimpin negeri ini, semoga semakin aman, semakin makmur, dan makin sejahtera," katanya.
Sekarang ini, pihaknya masih dalam Operasi Matap Brata Candi 2019 sehingga tentunya seluruh kegiatan ditingkatkan. Kegiatan-kegiatan itu upaya mengidentifikasi potensi kerawanan, kegiatan deteksi, kegiatan masyarakat, dan melakukan koordinasi.
"Kerawanan yang berkaitan langsung dengan pelantikan presiden dan wakil presiden, mungkin tidak ada di Jateng, namun demikian untuk kasus-kasus kejahatan yang menjadi atensi kami yang pertama adalah potensi konflik antara para pendukung PSHT 16 dan 17," katanya.
Baca juga: Polresta Surakarta tambah personel jelang pelantikan Presiden RI
Pihaknya masih melihat kerawanan itu, di mana di Solo kemarin ada anggota PSHT 17 yang dikeroyok oleh beberapa orang.
Hal tersebut, katanya, menimbulkan solidaritas dari kawan-kawan PSHT 17. Hal seperti itu sebagai potensi konflik kalau tidak segera diungkap oleh polisi tentang siapa yang melakukan pengeroyokan.
"Kami mengimbau seluruh kawan-kawan PSHT untuk menahan diri, serahkan kepada petugas kepolisian untuk segera kita ungkap kasusnya, nanti kalau mengambil tindakan sendiri tentu tidak akan menyelesaikan masalah," katanya.
Menyinggung adanya demonstrasi menjelang pelantikan presiden dan wapres, dia menuturkan hal itu dilindungi undang-undang, sedangkan tujuan demonstrasi itu menyampaikan aspirasi dan caranya demonstrasi turun ke jalan, untuk menyampaikan tujuan itu banyak opsi di samping pilihan demonstrasi.
Ia mengatakan ada pilihan-pilihan yang lain, untuk para mahasiswa, organisasi kepemudaan di Jateng sudah mengambil sikap mereka tetap menyampaikan aspirasinya dengan memilih cara bukan turun di jalan, tetapi menggunakan kegiatan akademik dalam bentuk diskusi, FGD, dan seminar.
Baca juga: Kapolres: Banyumas kondusif jelang pelantikan Presiden
Baca juga: Jelang pelantikan Jokowi, Kagama tumpengan di Pasar Gede Solo
"Mari kita jaga situasinya seperti sekarang ini, kondusif," katanya kepada pers saat melakukan kunjungan kerja di Mapolres Temanggung, Kamis.
Ia mengajak masyarakat bersama-sama mendoakan pelantikan presiden dan wapres terpilih pada Pemilu 2019 itu berjalan dengan lancar dan sukses.
"Sehingga Presiden Joko Widodo bisa melanjutkan tugasnya untuk memimpin negeri ini, semoga semakin aman, semakin makmur, dan makin sejahtera," katanya.
Sekarang ini, pihaknya masih dalam Operasi Matap Brata Candi 2019 sehingga tentunya seluruh kegiatan ditingkatkan. Kegiatan-kegiatan itu upaya mengidentifikasi potensi kerawanan, kegiatan deteksi, kegiatan masyarakat, dan melakukan koordinasi.
"Kerawanan yang berkaitan langsung dengan pelantikan presiden dan wakil presiden, mungkin tidak ada di Jateng, namun demikian untuk kasus-kasus kejahatan yang menjadi atensi kami yang pertama adalah potensi konflik antara para pendukung PSHT 16 dan 17," katanya.
Baca juga: Polresta Surakarta tambah personel jelang pelantikan Presiden RI
Pihaknya masih melihat kerawanan itu, di mana di Solo kemarin ada anggota PSHT 17 yang dikeroyok oleh beberapa orang.
Hal tersebut, katanya, menimbulkan solidaritas dari kawan-kawan PSHT 17. Hal seperti itu sebagai potensi konflik kalau tidak segera diungkap oleh polisi tentang siapa yang melakukan pengeroyokan.
"Kami mengimbau seluruh kawan-kawan PSHT untuk menahan diri, serahkan kepada petugas kepolisian untuk segera kita ungkap kasusnya, nanti kalau mengambil tindakan sendiri tentu tidak akan menyelesaikan masalah," katanya.
Menyinggung adanya demonstrasi menjelang pelantikan presiden dan wapres, dia menuturkan hal itu dilindungi undang-undang, sedangkan tujuan demonstrasi itu menyampaikan aspirasi dan caranya demonstrasi turun ke jalan, untuk menyampaikan tujuan itu banyak opsi di samping pilihan demonstrasi.
Ia mengatakan ada pilihan-pilihan yang lain, untuk para mahasiswa, organisasi kepemudaan di Jateng sudah mengambil sikap mereka tetap menyampaikan aspirasinya dengan memilih cara bukan turun di jalan, tetapi menggunakan kegiatan akademik dalam bentuk diskusi, FGD, dan seminar.
Baca juga: Kapolres: Banyumas kondusif jelang pelantikan Presiden
Baca juga: Jelang pelantikan Jokowi, Kagama tumpengan di Pasar Gede Solo