Magelang (ANTARA) - Pengembangan inovasi daerah secara saksama oleh Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah dengan dukungan masyarakat setempat membawa kemajuan pembangunan secara signifikan bagi daerah itu, kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
"Kota Magelang itu kecil, tidak memiliki sumber daya alam, hanya mengandalkan sektor jasa sebagai penopang roda perekonomian. Maka semangat membangun kota modern dan cerdas terus dijaga, salah satunya dengan menciptakan berbagai inovasi," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, di Magelang, Selasa.
Kota Magelang tahun ini ketiga kalinya secara berturut-turut mendapat Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri. Penyerahan penghargaan IGA 2019 oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Wali Kota Sigit Widyonindito, di Jakarta, Senin (7/10) malam.
Baca juga: Kota Magelang nomine IGA 2019 karena inovasi pelayanan publik
Keterlibatan masyarakat setempat dan organisasi perangkat daerah dalam pengembangan inovasi, katanya, menjadi penentu penting daerah setempat memperoleh penghargaan tersebut.
Ia menyatakan bahwa Kota Magelang bangga memperoleh IGA 2019. Penghargaan tersebut untuk kota terinovatif dalam mendorong inovasi bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan urusan kewenangan lainnya.
Pemkot Magelang, katanya, memang memberikan perhatian serius terkait dengan penciptaan dan pengembangan inovasi, dengan mendorong masyarakat dan OPD menciptakan berbagai inovasi dalam pelayanan dan peningkatan kesejahteraan warga.
Dia menyebut pentingnya fungsi kelembagaan penelitian dan pengembangan dalam mengawal lahirnya inovasi di Kota Magelang.
Baca juga: Telaah - Kota Magelang capai indeks inovasi daerah tertinggi di Jateng
Salah satu bentuk keseriusan pemkot dalam inovasi itu, Badang Penelitian dan Pengembangan Kota Magelang menjadi satu-satunya badan litbang di Provinsi Jawa Tengah yang mampu mengawal dan mendampingi inovasi Kota Magelang.
"Komitmen kita jelas, dengan didukung perda dan perwali inovasi sudah kita miliki. Kegiatan-kegiatan di OPD dan masyarakat pun diarahkan agar dapat mendorong munculnya berbagai inovasi,” kata Sigit.
Ia juga mengingatkan masyarakat dan OPD untuk tidak berpuas diri setelah Kota Magelang meraih IGA 2019, karena tantangan pembangunan pada masa mendatang semakin kompleks.
"Adanya penghargaan ini tidak membuat kita berpuas diri. Justru menjadi tantangan dan motivasi ke depan agar bermunculan inovasi baru sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan di daerah," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang dorong lahirnya inovasi
Kepala Balitbang Kota Magelang Arif Barata Sakti mengatakan kewajiban pemda dalam menjamin pemanfaatan, memfasilitasi, dan menggunakan hasil inovasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, telah dilaksanakan Pemkot Magelang sejak 2017.
Balitbang Kota Magelang hingga saat ini terus memfasilitasi pengembangan inovasi di daerah dengan luas sekitar 18.117 kilometer persegi yang meliputi 17 kelurahan dan tiga kecamatan, serta berpenduduk sekitar 133 ribu jiwa itu.
Ia mencontohkan tentang galeri inovasi yang bisa membentuk, mendorong, dan mendampingi tumbuhnya inovasi, baik dari masyarakat maupun lingkungan Pemkot Magelang.
"Salah satu contoh inovasi masyarakat yang bermanfaat, yaitu Magic Grill, di mana telah mendapatkan pengakuan sekaligus pembinaan dari pemerintah pusat untuk menjadi perusahaan pemula berbasis teknologi," katanya lagi.
Beberapa penghargaan diraih Balitbang terkait dengan inovasi dan sejumlah fasilitas yang dimiliki, katanya, membuat sejumlah kementerian, lembaga negara, dan beberapa pemerintah daerah melakukan studi banding ke Kota Magelang.
"Selain penyelenggaraan Krenova (Kreativitas dan Inovasi) bagi masyarakat, kami mendorong para ASN (aparatur sipil negara) maupun OPD untuk berinovasi melalui kompetisi inovasi OPD di lingkungan Pemkot Kota Magelang. Harapannya makin banyak inovasi yang muncul di lingkungan OPD yang mendukung visi Kota Magelang sebagai kota jasa," ujarnya pula. (hms)
Baca juga: Telaah - Menengok implementasi Perda Inovasi Daerah di Kota Magelang
"Kota Magelang itu kecil, tidak memiliki sumber daya alam, hanya mengandalkan sektor jasa sebagai penopang roda perekonomian. Maka semangat membangun kota modern dan cerdas terus dijaga, salah satunya dengan menciptakan berbagai inovasi," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, di Magelang, Selasa.
Kota Magelang tahun ini ketiga kalinya secara berturut-turut mendapat Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri. Penyerahan penghargaan IGA 2019 oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Wali Kota Sigit Widyonindito, di Jakarta, Senin (7/10) malam.
Baca juga: Kota Magelang nomine IGA 2019 karena inovasi pelayanan publik
Keterlibatan masyarakat setempat dan organisasi perangkat daerah dalam pengembangan inovasi, katanya, menjadi penentu penting daerah setempat memperoleh penghargaan tersebut.
Ia menyatakan bahwa Kota Magelang bangga memperoleh IGA 2019. Penghargaan tersebut untuk kota terinovatif dalam mendorong inovasi bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan urusan kewenangan lainnya.
Pemkot Magelang, katanya, memang memberikan perhatian serius terkait dengan penciptaan dan pengembangan inovasi, dengan mendorong masyarakat dan OPD menciptakan berbagai inovasi dalam pelayanan dan peningkatan kesejahteraan warga.
Dia menyebut pentingnya fungsi kelembagaan penelitian dan pengembangan dalam mengawal lahirnya inovasi di Kota Magelang.
Baca juga: Telaah - Kota Magelang capai indeks inovasi daerah tertinggi di Jateng
Salah satu bentuk keseriusan pemkot dalam inovasi itu, Badang Penelitian dan Pengembangan Kota Magelang menjadi satu-satunya badan litbang di Provinsi Jawa Tengah yang mampu mengawal dan mendampingi inovasi Kota Magelang.
"Komitmen kita jelas, dengan didukung perda dan perwali inovasi sudah kita miliki. Kegiatan-kegiatan di OPD dan masyarakat pun diarahkan agar dapat mendorong munculnya berbagai inovasi,” kata Sigit.
Ia juga mengingatkan masyarakat dan OPD untuk tidak berpuas diri setelah Kota Magelang meraih IGA 2019, karena tantangan pembangunan pada masa mendatang semakin kompleks.
"Adanya penghargaan ini tidak membuat kita berpuas diri. Justru menjadi tantangan dan motivasi ke depan agar bermunculan inovasi baru sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan di daerah," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang dorong lahirnya inovasi
Kepala Balitbang Kota Magelang Arif Barata Sakti mengatakan kewajiban pemda dalam menjamin pemanfaatan, memfasilitasi, dan menggunakan hasil inovasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, telah dilaksanakan Pemkot Magelang sejak 2017.
Balitbang Kota Magelang hingga saat ini terus memfasilitasi pengembangan inovasi di daerah dengan luas sekitar 18.117 kilometer persegi yang meliputi 17 kelurahan dan tiga kecamatan, serta berpenduduk sekitar 133 ribu jiwa itu.
Ia mencontohkan tentang galeri inovasi yang bisa membentuk, mendorong, dan mendampingi tumbuhnya inovasi, baik dari masyarakat maupun lingkungan Pemkot Magelang.
"Salah satu contoh inovasi masyarakat yang bermanfaat, yaitu Magic Grill, di mana telah mendapatkan pengakuan sekaligus pembinaan dari pemerintah pusat untuk menjadi perusahaan pemula berbasis teknologi," katanya lagi.
Beberapa penghargaan diraih Balitbang terkait dengan inovasi dan sejumlah fasilitas yang dimiliki, katanya, membuat sejumlah kementerian, lembaga negara, dan beberapa pemerintah daerah melakukan studi banding ke Kota Magelang.
"Selain penyelenggaraan Krenova (Kreativitas dan Inovasi) bagi masyarakat, kami mendorong para ASN (aparatur sipil negara) maupun OPD untuk berinovasi melalui kompetisi inovasi OPD di lingkungan Pemkot Kota Magelang. Harapannya makin banyak inovasi yang muncul di lingkungan OPD yang mendukung visi Kota Magelang sebagai kota jasa," ujarnya pula. (hms)
Baca juga: Telaah - Menengok implementasi Perda Inovasi Daerah di Kota Magelang