Semarang (ANTARA) - Geulis Fahma Astria dinobatkan menjadi lulusan terbaik Sekolah Jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Tengah bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Geulis menjadi yang terbaik dari 194 mahasiswa FH Unissula yang menjadi peserta Sekolah Jurnalistik paket 6 pekan dan diwisuda di kampus Unissula, Senin.
Peserta Sekolah Jurnalistik kerja sama PWI Jateng dengan Unissula ini merupakan angkatan VIII.
Lulusan terbaik kedua Rini Laksana Aji, sedangkan terbaik posisi ketiga Nanda Afnendy P. 10 lulusan terbaik didominasi oleh mahasiswi.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dalam sambutannya menyatakan pihaknya selalu mengevaluasi penyelenggaraan Sekolah Jurnalistik.
"Kami mencoba menyelenggarakan Sekolah Jurnalistik dengan penuh kegairahan dan kegembiraan dengan harapan menghasilkan lulusan yang cakap menulis," katanya.
Sekolah Jurnalistik diselenggarakan di luar jagat wartawan, baik di kalangan mahasiswa, dosen, maupun instansi pemerintah untuk terus menularkan virus jurnalistik dan kepenulisan.
"Itu bagian penambahan kompetensi di luar bidang masing-masing," katanya.
Dekan FH Unissula Prof. Gunarto, SH menyatakan Sekolah Jurnalistik di FH Unissula dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan di bidang penulisan pendapat hukum.
Oleh karena itu, kata Gunarto, FH Unissula minta bantuan PWI Jateng untuk memberi pelatihan kepenulisan termasuk menulis artikel di bidang hukum dan menyusun pendapat hukum (legal opinion).
"Kami harap keterampilan itu bisa mempercepat dapat pekerjaan. Paling lambat 6 bulan setelah lulus dapat pekerjaan," demikian Gunarto.
Geulis menjadi yang terbaik dari 194 mahasiswa FH Unissula yang menjadi peserta Sekolah Jurnalistik paket 6 pekan dan diwisuda di kampus Unissula, Senin.
Peserta Sekolah Jurnalistik kerja sama PWI Jateng dengan Unissula ini merupakan angkatan VIII.
Lulusan terbaik kedua Rini Laksana Aji, sedangkan terbaik posisi ketiga Nanda Afnendy P. 10 lulusan terbaik didominasi oleh mahasiswi.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dalam sambutannya menyatakan pihaknya selalu mengevaluasi penyelenggaraan Sekolah Jurnalistik.
"Kami mencoba menyelenggarakan Sekolah Jurnalistik dengan penuh kegairahan dan kegembiraan dengan harapan menghasilkan lulusan yang cakap menulis," katanya.
Sekolah Jurnalistik diselenggarakan di luar jagat wartawan, baik di kalangan mahasiswa, dosen, maupun instansi pemerintah untuk terus menularkan virus jurnalistik dan kepenulisan.
"Itu bagian penambahan kompetensi di luar bidang masing-masing," katanya.
Dekan FH Unissula Prof. Gunarto, SH menyatakan Sekolah Jurnalistik di FH Unissula dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan di bidang penulisan pendapat hukum.
Oleh karena itu, kata Gunarto, FH Unissula minta bantuan PWI Jateng untuk memberi pelatihan kepenulisan termasuk menulis artikel di bidang hukum dan menyusun pendapat hukum (legal opinion).
"Kami harap keterampilan itu bisa mempercepat dapat pekerjaan. Paling lambat 6 bulan setelah lulus dapat pekerjaan," demikian Gunarto.