Magelang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Jawa Tengah, menerapkan inovasi dan kreativitas untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian produktif guna meningkatkan kesejahteraan petani di daerah itu.

"Disperpa menolak menyerah terhadap semakin terbatasnya lahan produktif, kami akan terus menunjukkan kinerja (inovasi, red.) yang terbaik dengan keterbatasan lahan yang ada demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan petani," kata Kepala Disperpa Kota Magelang Eri Widyo Saptoko dalam keterangan tertulis di Magelang, Sabtu.

Ia mengakui inovasi dan kreativitas menjadi kunci utama mengoptimalkan lahan pertanian produktif di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan yang dari waktu ke waktu semakin sempit.

Kegiatan demonstrasi plot (demplot) budi daya mina padi dan mina cabai di Gabungan Kelompok Tani "Sri Rejeki" Kelurahan Magelang sebagai salah satu bentuk inovasi dan kreativitas pemanfaatan lahan pertanian produktif yang didorong oleh Disperpa Kota Magelang.

Terkait dengan kegiatan itu, pihaknya melakukan penebaran 65 kilogram bibit ikan nila di dua lahan yang masing-masing sudah ditanami padi dan cabai rawit, belum lama ini. Areal demplot itu, masing-masing mina padi di lahan milik Toni Utomo seluas 800 meter dan mina cabai di lahan milik Sin Winarto seluas 500 meter.

"Untuk demplot mina padi di Kelurahan Cacaban baru akan dilaksanakan menyusul pada awal Oktober mendatang," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan itu sebagai percontohan optimalisasi pemanfaatan lahan sawah sebagai unit produksi pertanian dan perikanan.

Inovasi dan kreativitas terkait dengan demplot tersebut, katanya, tindak lanjut dari Pelatihan Mina Padi dan Studi Tiru Mina Padi dan Mina Cabai di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) "Mina Muda" Dusun Samberembe, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pendataan Badan Informasi Geospasial dan sinkronisasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Magelang, lahan pertanian produktif di Kota Magelang 161,34 hektare dengan rincian 142,83 hektare sawah dan 18,51 hektare tegalan. Lahan tersebut tersebar secara spot-spot di Kota Magelang, kecuali Rejowinangun Selatan, Panjang, dan Kemirirejo.

Disperpa Kota Magelang berupaya mengoptimalkan fungsi lahan pertanian dengan memperkuat inovasi-inovasi dan mengembangkan "urban farming", sebagai salah satu solusi menghadapi penyusutan lahan pertanian.

Kepala Bidang Pangan Disperpa Kota Magelang C. Dwi Ratri mengatakan pengelolaan secara sungguh-sungguh usaha pertanian mina padi dan mina cabai akan menambah pendapatan petani.

"Kalau biasanya petani hanya bisa panen padi atau cabai maka dengan usaha tani mina ini petani juga memperoleh hasil ikannya," katanya didampingi Kepala Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan Disperpa Kota Magelang M. Makfud.

Ia mengharapkan dalam 2-3 bulan ke depan petani setempat bisa memanen ikan dalam ukuran siap konsumsi, dari hasil inovasi dan kreativitas pemanfaatkan lahan pertanian produktifnya.

Di tengah keterbatasan pasokan air irigasi karena musim kemarau, seorang petani yang lahannya untuk percontohan demplot itu, Toni Utomo, menyatakan optimistis mendapatkan hasil terbaik dalam inovasi dan kreativitas pertanian-perikanan itu.

"Sehingga dapat menjadi contoh untuk petani lainnya di Kota Magelang, terlebih ada dukungan dari dinas," katanya didampingi seorang petani lainnya dalam program itu, Sin Winarto. (hms)

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024