Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta jajaran pengurus menyerahkan dokumen Deklarasi GP Ansor tentang Islam untuk Kemanusiaan kepada Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (25/9).

Pertemuan dilakukan usai acara Audiensi Umum di lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma. Turut hadir Sekjen GP Ansor Abdul Rochman, tiga Wakil Sekjen yakni Hasanuddin Ali, Wibowo Prasetyo, Rifqi Al Mubarok, dan Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji.

Yaqut dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan kehadiran Ansor di Vatikan membawa misi mendukung dokumen Human Fraternity for World Peace and Living Together yang dikampanyekan Paus Fransiskus dan Grand Syech Al-Azhar.

Yaqut menjelaskan, Deklarasi GP Ansor tersebut memuat seruan untuk membangun konsensus global demi mencegah dijadikannya agama, khususnya Islam, sebagai senjata politik.

"Agama seharusnya menjadi solusi perdamaian dan bukan sumber konflik," ujar Yaqut.

Baca juga: Paus Fransiskus dihadiahi batik truntum oleh Ketua Ansor Jateng

Humanitarian Islam ini, lanjut Yaqut, juga dimaksudkan untuk memupus maraknya kebencian komunal melalui perjuangan untuk mewujudkan tata dunia yang ditegakkan di atas dasar perhormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia.

Yaqut menyampaikan toleransi dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia di mana GP Ansor turut berkontribusi memeliharanya, termasuk dalam menjaga kegiatan keagamaan umat beragama, termasuk Katolik, di Indonesia.

Paus Fransiskus, jelas Yaqut, menyampaikan agar umat beragama selalu menjaga persaudaraan. Paus Fransiskus juga menegaskan agar sesama umat beragama hidup berdampingan dalam damai.

"Saya doakan Anda. Anda doakan saya. Kita bersaudara. I pray for you, you pray for me, we are brothers," pesan Paus Fransiskus, sambil menutup pertemuan dengan mengucapkan assalamu'alaikum, seperti dikutip Yaqut.

Baca juga: Indonesia dan Vatikan gelar dialog lintas agama
Baca juga: Taman Borobudur Hadir di Museum Etnologi Vatikan
 

Pewarta : Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024