Semarang (ANTARA) - Bupati Pekalongan Asip KHolbihi mengakui sektor perikanan memberikan sumbangan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pekalongan yang saat ini di angka 5,76 persen.
Asip mencontohkan di Desa Tratebang Kecamatan Wonokerto terdapat 200 nelayan dengan 50 kapal bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp400ribu sampai Rp500ribu per kapita per hari.
"Perikanan yang bersumber dari sektor kelautan jika dikelola dengan baik, maka akan menjadi kekuatan ekonomi dan Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan penyuluhan tiap tiga bulan sekali di antaranya berkaitan dengan keselamatan, cara menangkap ikan, serta pemanfaatan potensi yang ada di perairan Pekalongan," katanya.
Baca juga: Pemkab Pekalongan hibahkan Rp150 juta untuk Masjid At Taqwa Sragi
Hal tersebut disampaikan Asip di sela acara larung yang diharapkan bisa menjadi kearifan lokal untuk meminta kepada Allah agar rezeki para nelayanan diberi keberkahan, manfaat, serta kelestarian laut tetap terjaga.
"Larung sudah menjadi tradisi yang turun temurun di masyarakat dan memiliki tujuan baik yakni memohon atau berdoa kepada Allah untuk para nelayan," katanya.
Terkait dengan rob di Tratebang, Asip menambahkan bahwa pembangunan tangggul terus dikebut dan tidak hanya tanggul, tetapi akan ada pembangunan dokking kapal serta tambahan pelabuhan di Tratebang agar sektor perikanan semakin meningkat.
Pemkab Pekalongan, tambah Asip juga sedang menyelesaikan pembangunan tanggul melintang yang melintasi daerah Tratebang dengan target penyelesaikan akhir Desember 2019 dan seiring pembangunan, air rob yang di pemukiman sudah surut sekitar 20 cm.
Baca juga: 6.500 warga miskin di Pekalongan terima bantuan ayam
Asip mencontohkan di Desa Tratebang Kecamatan Wonokerto terdapat 200 nelayan dengan 50 kapal bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp400ribu sampai Rp500ribu per kapita per hari.
"Perikanan yang bersumber dari sektor kelautan jika dikelola dengan baik, maka akan menjadi kekuatan ekonomi dan Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan penyuluhan tiap tiga bulan sekali di antaranya berkaitan dengan keselamatan, cara menangkap ikan, serta pemanfaatan potensi yang ada di perairan Pekalongan," katanya.
Baca juga: Pemkab Pekalongan hibahkan Rp150 juta untuk Masjid At Taqwa Sragi
Hal tersebut disampaikan Asip di sela acara larung yang diharapkan bisa menjadi kearifan lokal untuk meminta kepada Allah agar rezeki para nelayanan diberi keberkahan, manfaat, serta kelestarian laut tetap terjaga.
"Larung sudah menjadi tradisi yang turun temurun di masyarakat dan memiliki tujuan baik yakni memohon atau berdoa kepada Allah untuk para nelayan," katanya.
Terkait dengan rob di Tratebang, Asip menambahkan bahwa pembangunan tangggul terus dikebut dan tidak hanya tanggul, tetapi akan ada pembangunan dokking kapal serta tambahan pelabuhan di Tratebang agar sektor perikanan semakin meningkat.
Pemkab Pekalongan, tambah Asip juga sedang menyelesaikan pembangunan tanggul melintang yang melintasi daerah Tratebang dengan target penyelesaikan akhir Desember 2019 dan seiring pembangunan, air rob yang di pemukiman sudah surut sekitar 20 cm.
Baca juga: 6.500 warga miskin di Pekalongan terima bantuan ayam