Magelang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang mendorong pembudidaya ikan air tawar memanfaatkan pakan berbahan baku lokal sebagai langkah untuk penyediaan pakan ikan secara mandiri.
"Untuk itu perlu dilakukan pelatihan teknologi pembuatan pakan ikan sebagai bentuk pendampingan dan bimbingan teknis kepada para pembudidaya ikan," kata Kepala Disperpa Kota Magelang Eri Widyo Saptoko dalam keterangan tertulis di Magelang, Minggu.
Ia mengemukakan pentingnya para pembudidaya ikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang perkembangan teknologi pembuatan pakan ikan dengan biaya yang murah dan hasil yang berkualitas tinggi.
"Selain itu adanya pelatihan, kami harapkan bisa memberikan motivasi para pembudidaya ikan sehingga mereka akan berlomba-lomba meningkatkan mutu serta produksi ikan," kata dia.
Pelatihan penerapan teknologi pembuatan pakan ikan itu berlangsung di aula kantor Disperpa Kota Magelang, belum lama ini, diikuti 25 peserta yang merupakan perwakilan para pembudidaya ikan se-Kota Magelang.
Ia mengatakan pemkot setempat secara serius membina dan mendampingi para pembudidaya ikan air tawar guna meningkatkan produksi dan pendapatannya.
Dengan produksi ikan yang tinggi dan berkualitas, kata dia, hal itu seiring dengan angka konsumsi ikan masyarakat.
"Ini juga menjadi target kami untuk meningkatkan angka konsumsi ikan di Kota Magelang. Untuk meraih itu, maka dibutuhkan para pelaku usaha perikanan yang visioner, penuh semangat, dan senantiasa meningkatkan kualitas produksinya," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Disperpa Kota Magelang menjamin ketersediaan pakan ikan bagi pembudidaya melalui inisiasi program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari).
Baca juga: Pembudidaya Ikan Diminta Perhatikan Fluktuasi Suhu
Program yang telah dicetuskan sejak 2015 itu, katanya, merupakan program nasional yang berorientasi pada peningkatan keuntungan pelaku usaha pembudidaya ikan.
"Program tersebut diwujudkan dengan cara menekan biaya operasional untuk pakan ikan, karena pakan ikan kontribusi modalnya cukup besar hampir 60 persen. Kalau harga ini bisa ditekan maka keuntungan para pembudidaya akan semakin besar," ujarnya.
Kasi Perikanan Disperpa Kota Magelang Windo Atmoko mengharapkan melalui pelatihan itu peserta dapat menerapkan teknologi sederhana dalam pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal.
Menurut dia, penyediaan bahan pakan ikan alternatif menjadi salah satu solusi dari sekian banyak persoalan yang menyangkut budi daya ikan air tawar.
"Terlebih di Kota Magelang sendiri hampir tidak punya lahan, hanya seluas 6,68 hektare dan dikelola lebih dari 400 pembudidaya ikan, maka masalah pakan ini praktis menempati posisi teratas. Karena itu, perlu inovasi dan implementasi teknologi budidaya ikan yang dapat meningkatkan produksi hasil budi daya ikan," katanya.
Ia menyebutkan produksi pakan ikan lokal bisa mengatasi persoalan fluktuasi pakan ikan di pasaran. Saat harga tinggi, para pembudidaya mempunyai cadangan pakan ikan sendiri.
"Kita ingin mengubah 'maindset' (pola pikir) pembudidaya ikan agar tidak terlalu ketergantungan dengan pakan ikan pabrikan. Apalagi pakan lokal mandiri secara biaya, lebih efektif, dan efisien," ujarnya.
Narasumber pelatihan tersebut yang juga Penyuluh Perikanan Swadaya Pokdakan Mina Tirtka Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta Winarto menjelaskan tentang mudahnya pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal.
"Bahkan sangat mudah diperoleh, seperti halnya membuat pelet (pakan ikan), antara lain tepung roti, tepung jagung, dan tepung ikan," katanya. (hms).
Baca juga: Cuaca ekstrem jadi momok budi daya ikan
"Untuk itu perlu dilakukan pelatihan teknologi pembuatan pakan ikan sebagai bentuk pendampingan dan bimbingan teknis kepada para pembudidaya ikan," kata Kepala Disperpa Kota Magelang Eri Widyo Saptoko dalam keterangan tertulis di Magelang, Minggu.
Ia mengemukakan pentingnya para pembudidaya ikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang perkembangan teknologi pembuatan pakan ikan dengan biaya yang murah dan hasil yang berkualitas tinggi.
"Selain itu adanya pelatihan, kami harapkan bisa memberikan motivasi para pembudidaya ikan sehingga mereka akan berlomba-lomba meningkatkan mutu serta produksi ikan," kata dia.
Pelatihan penerapan teknologi pembuatan pakan ikan itu berlangsung di aula kantor Disperpa Kota Magelang, belum lama ini, diikuti 25 peserta yang merupakan perwakilan para pembudidaya ikan se-Kota Magelang.
Ia mengatakan pemkot setempat secara serius membina dan mendampingi para pembudidaya ikan air tawar guna meningkatkan produksi dan pendapatannya.
Dengan produksi ikan yang tinggi dan berkualitas, kata dia, hal itu seiring dengan angka konsumsi ikan masyarakat.
"Ini juga menjadi target kami untuk meningkatkan angka konsumsi ikan di Kota Magelang. Untuk meraih itu, maka dibutuhkan para pelaku usaha perikanan yang visioner, penuh semangat, dan senantiasa meningkatkan kualitas produksinya," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Disperpa Kota Magelang menjamin ketersediaan pakan ikan bagi pembudidaya melalui inisiasi program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari).
Baca juga: Pembudidaya Ikan Diminta Perhatikan Fluktuasi Suhu
Program yang telah dicetuskan sejak 2015 itu, katanya, merupakan program nasional yang berorientasi pada peningkatan keuntungan pelaku usaha pembudidaya ikan.
"Program tersebut diwujudkan dengan cara menekan biaya operasional untuk pakan ikan, karena pakan ikan kontribusi modalnya cukup besar hampir 60 persen. Kalau harga ini bisa ditekan maka keuntungan para pembudidaya akan semakin besar," ujarnya.
Kasi Perikanan Disperpa Kota Magelang Windo Atmoko mengharapkan melalui pelatihan itu peserta dapat menerapkan teknologi sederhana dalam pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal.
Menurut dia, penyediaan bahan pakan ikan alternatif menjadi salah satu solusi dari sekian banyak persoalan yang menyangkut budi daya ikan air tawar.
"Terlebih di Kota Magelang sendiri hampir tidak punya lahan, hanya seluas 6,68 hektare dan dikelola lebih dari 400 pembudidaya ikan, maka masalah pakan ini praktis menempati posisi teratas. Karena itu, perlu inovasi dan implementasi teknologi budidaya ikan yang dapat meningkatkan produksi hasil budi daya ikan," katanya.
Ia menyebutkan produksi pakan ikan lokal bisa mengatasi persoalan fluktuasi pakan ikan di pasaran. Saat harga tinggi, para pembudidaya mempunyai cadangan pakan ikan sendiri.
"Kita ingin mengubah 'maindset' (pola pikir) pembudidaya ikan agar tidak terlalu ketergantungan dengan pakan ikan pabrikan. Apalagi pakan lokal mandiri secara biaya, lebih efektif, dan efisien," ujarnya.
Narasumber pelatihan tersebut yang juga Penyuluh Perikanan Swadaya Pokdakan Mina Tirtka Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta Winarto menjelaskan tentang mudahnya pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal.
"Bahkan sangat mudah diperoleh, seperti halnya membuat pelet (pakan ikan), antara lain tepung roti, tepung jagung, dan tepung ikan," katanya. (hms).
Baca juga: Cuaca ekstrem jadi momok budi daya ikan