Semarang (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk -- di tengah kondisi pasar semen nasional yang kompetitif -- hingga JUli 2019 berhasil mencatat penjualan 13,492 juta ton untuk pasar domestik.

Jumlah tersebut di luar penjualan oleh PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), dulu PT Holcim Indonesia yang diakuisisi oleh PT Semen Indonesia pada awal tahun ini.

Penjualan ekspor  perseroan di luar SBI yang berasal dari fasilitas Indonesia mencapai 1,879 juta ton. 

Sementara penjualan domestik SBI hingga Juli 2019 mencapai 5,396 juta ton, sedangkan ekspor  SBI mencapai 240.060  ton

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono pada Public Expose Live 2019 di Jakarta, Rabu (21/08) menjelaskan bahwa keberhasilan perusahaan mengakuisisi PT SBI terbukti menjadi katalis yang kuat dalam menopang kinerja bisnis grup secara keseluruhan.

“Hal ini nampak jelas dari kontribusinya terhadap catatan volume penjualan grup yang mencapai 5,636 juta ton, atau setara dengan 26,51 persen dari total volume penjualan Semen Indonesia Group," kata Sigit Wahono

Sedangkan kinerja keuangan perusahaan sepanjang semester I/2019 ini, pendapatan Semen Indonesia Group tumbuh sebesar 22,9 persen, menjadi Rp16,351 triliun dibandingkan semester I/2018 sebesar Rp13,308 triliun. 

Biaya pendapatan juga mampu ditekan turun sebesar 2,4 persen seiring dengan bergabungnya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sehingga sinergi yang ada dapat menekan biaya penjualan per ton yang harus ditanggung. 

"Beberapa bentuk sinergi secara grup yang mampu diinisiasi sejak bergabungnya PT SBI di antaranya, pengadaan batu bara yang lebih terintegrasi pada level grup sehingga mendapatkan harga yang lebih baik dan kompetitif, menata ulang jaringan distribusi secara grup guna memastikan margin yang optimal sekaligus menekan biaya layanan yang harus dikeluarkan perusahaan serta pengurangan faktor klinker," kata Sigit Wahono.

Sigit Wahono menambahkan Semen Indonesia Group makin yakin dan optimistis dalam menapaki potensi bisnis ke depan. 

Di tengah tantangan pasar yang semakin kompleks, Semen Indonesia Group memiliki modal kuat dalam hal penguasaan pasar yang makin kokoh dengan hadirnya PT SBI dalam jaringan perusahaan. 

"Persaingan pasar bebas yang sudah di depan mata dengan mulai berdatangannya kompetitor-kompetitor dari luar negeri membuat faktor penguasaan pasar menjadi sangat penting dalam memperkuat daya saing perusahaan," kata Sigit Wahono. 

Semen Indonesia Group kian yakin bahwa kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan di masa mendatang bakal makin potensial.

"Jalan perusahaan untuk tampil sebagai pemain utama di industri semen regional juga  makin terbuka lebar," demikian Sigit Wahono.
 

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024