Semarang (ANTARA) - Kebutuhan masyarakat untuk tampil sempurna di era Beauty 4.0, tidak lagi hanya untuk eksistensi dan aktualisasi diri di media sosial, namun pada kehidupan sosialnya yang secara real bisa untuk mendukung pekerjaan, karir, dan kehidupan sosial.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, semakin banyaknya orang yang mendatangi klinik kecantikan untuk menyempurnakan penampilannya salah satunya contouring treatment untuk menginginkan tampil sempurna.

"Contouring paling banyak dicari dan Miracle tidak mengubah bentuk, tetapi menjadikan tampilan seseorang lebih menarik sesuai karakteristik yang dimilikinya," kata Director of Miracle Aesthetic Clinic Semarang dr Lidya Barasjid Dipl.AAAM di Semarang, Jumat.

Lidya mengakui bahwa bentuk wajah mempengaruhi feminin atau maskulin, serta menarik atau tidaknya tampilan seseorang dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diusianya ke 23 tahun, Miracle Aesthetic Clinic memperkenalkan “The Science of Facial Architecture”.

"The Science of Facial Architecture adalah metode ala Miracle dalam perawatan estetik untuk membentuk wajah ideal. Pendekatan holistik antara kepekaan artistik (cita rasa seni) digabungkan dengan ilmu kedokteran yang menjadi pedoman dasar bagi para dokter di Miracle akan memberikan hasil estetika terbaik secara aman, konsisten, dan tahan lama," kata dr Lidya.

Miracle, lanjut dia, memahami keunikan karakteristik kecantikan masing-masing individu dan dengan mengintegrasikan fasilitas perawatan yang telah dimiliki, Miracle menggunakan perawatan berbasis teknologi canggih, perawatan injectables, dan metode The Science of Facial Architecture yang diaplikasikan secara bertahap.

"Untuk kelihatan hasilnya butuh proses dan tidak bisa instan. Bisa 3 bulan dan ada yang sampai 1 tahun, menyesuaikan hasil assessment," katanya.

Untuk sampai tahap treatment, tambah Lidya, dimulai tahap facial assessment oleh dokter untuk menganalisa dan memahami apa yang menjadi “want” (apa yang dinginkan) dan “feel” (apa yang dirasakan) pasien.

Kemudian dokter akan menjelaskan kepada pasien apa yang menjadi “need” (kebutuhan pasien) dan selanjutnya, dokter akan merancang program perawatan yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu.

"Di dalam metode The Science of Facial Architecture, dokter akan melakukan 3 tahapan proses pembentukan wajah. Tahapannya adalah memperbaiki struktur kulit untuk memperkuat fondasi wajah terlebih dahulu," katanya.

Tahap kedua, memperbaiki kontur wajah agar memiliki tampilan wajah 3D yang lebih simetris, proporsional, dan ideal; dan tahap ketiga bertujuan untuk menyempurnakan detail-detail dan harmonisasi setiap bagian wajah, sehingga hasil akhirnya adalah tampilan wajah yang lebih artistik.

Miracle percaya bahwa dengan metodologi yang holistik dan dilakukan secara bertahap berdasarkan The Science of Facial Architecture, setiap dokter Miracle dari setiap cabang akan mampu memberikan hasil pembentukan wajah yang aman, konsisten, dan bertahan lama, sehingga setiap pelanggan dapat tampil dengan versi terbaiknya, tampil lebih percaya diri dan menarik, yang akan meningkatkan kualitas kehidupan sosialnya.

Dalam kesempatan tersebut, desainer Semarang Devi Rose berbagi alasan dirinya menentukan pilihannya pada Miracle Aesthetic Clinic Semarang di antaranya karena awalnya sering jerawatan, banyak komedo, dan wajah kusam.

"Sebelum di Miracle, saya sempat coba-coba dan sampai akhirnya terhenti di Miracle. Selain penanganan dokter yang profesional, saya merasa nyaman karena personel touch yang diberikan Miracle. Saya merasa nyaman saat menyampaikan keluh kesah dan keinginan ke.dokter," demikian Devi Rose   

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024