Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 13 kelompok tari di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mengikuti pentas seni budaya dalam rangka HUT ke-74 RI.

"Sebetulnya ada banyak kelompok tari yang ada di Kecamatan Selo, tetapi kali ini hanya ada 13 kelompok yang mewakili masing-masing desa," kata Camat Selo Jarot Purnama di sela kegiatan di Joglo Mandala, Selo, Boyolali, Jumat.

Ia mengatakan pada pentas tersebut nantinya akan diambil tiga pemenang yang selanjutnya dipentaskan pada Upacara HUT RI yang dipusatkan di Lapangan Lencoh, Selo.

Menurut dia, upacara kali ini lebih istimewa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena ada dukungan dari PT Angkasa Pura I (Persero) yang pada tahun ini ditunjuk sebagai penanggung jawab program "BUMN Hadir untuk Negeri" di Provinsi Jawa Tengah.

"Selain untuk memeriahkan HUT RI, kegiatan ini juga sekaligus untuk melestarikan budaya setempat. Harapannya Selo makin dikenal di luar daerah," katanya.

Sementara itu, beberapa kelompok tari yang mengikuti pentas tersebut, salah satunya Saloka Budaya dari Dukuh Dayu, Desa Jeruk, Kecamatan Selo. Kelompok tari yang beranggotakan belasan pria ini menampilkan tarian Sapi Jingkrak.

Selain itu, ada pula kelompok tari Maestro Krido Budaya dari Dukuh Sepandan Kulon, Desa Selo. Kelompok yang beranggotakan lima wanita ini menampilkan tari Topeng Ireng. Ada pula kelompok tari Sekar Budaya dari Dukuh Klakah Tengah, Desa Klakah. Kelompok tari yang beranggotakan belasan penari dari usia muda hingga tua ini menampilkan tari Soreng.

Salah satu juri Bianto mengatakan beberapa yang menjadi penilaian, yaitu wirogo atau gerakan, wiroso atau penghayatan, dan wiromo yang artinya tarian harus seirama dengan gending atau musiknya.

"Kami juga ada beberapa syarat, salah satunya untuk durasi waktu minimal 5 menit dan maksimal 10 menit. Kalau lebih dari itu ada pengurangan nilai," katanya.

Salah satu penonton, Rian, mengaku senang dengan tontonan tersebut.

"Ternyata banyak kelompok tari yang ada di Selo, ini sekaligus melestarikan budaya lokal," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024