Jakarta (ANTARA) - Kongres V PDI Perjuangan yang akan diselenggarakan di Bali 8 Agustus 2019 mendatang akan dihadiri 2.047 peserta dan puluhan ribu kader serta simpatisan partai.
"Diperkirakan yang hadir di kongres secara resmi yang menjadi utusan, peninjau itu 2.047 orang," kata Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga dalam konferensi pers pra-Kongres V PDIP di Jakarta, Kamis.
Eriko menyampaikan 2.047 orang itu terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara partai dari 34 DPD provinsi dan 514 DPC kabupaten/kota, pengurus DPP PDIP, sayap partai serta tamu undangan VVIP dan VIP.
Baca juga: Megawati bakal jadi ketua umum lagi, ini penjelasan Sekjen PDIP
Selain itu akan hadir juga ketua serta sekretaris perwakilan PDIP dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Saudi Arabia, Brunei Darusallam, Jerman, Hingkong, Belanda, Australia dan Belgia.
"Untuk VVIP dan VIP yang hadir berjumlah 335 orang," kata Eriko.
Eriko mengungkapkan selain tamu undangan, berdasarkan informasi hingga Rabu (31/7) malam, kurang lebih ada sekitar 15.342 kader dan simpatisan yang akan hadir dengan biaya sendiri untuk meramaikan kongres.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman jumlah kader dan simpatisan yang hadir di lapangan bisa mencapai dua kali lipat dari yang mengonfirmasi, yakni 30.000 orang.
Baca juga: Bambang Pacul kembali pimpin PDI Perjuangan Jawa Tengah
PDIP menyatakan telah menyiapkan sebuah lokasi dapur umum serta panggung hiburan bagi kader dan simpatisan di Pantai Matahari Terbit, Bali.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, tamu VVIP yang akan diundang partainya dalam Kongres V nanti antara lain Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, jajaran menteri Kabinet Kerja dan mantan menteri Kabinet Gotong-Royong Megawati.
Selain itu sejumlah tokoh nasional, tokoh agama baik NU, Muhamamdiyah, KWI dan sebagainya serta senior partai dan pengamat politik yang selama ini menjadi mitra dialog partai.
Hasto mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pertemuan silaturahmi di kediaman Megawati juga telah menyatakan kesediaan untuk menghadiri Kongres V PDIP nanti.
PDIP juga akan mengundang para ketua umum partai politik lain.
"Diperkirakan yang hadir di kongres secara resmi yang menjadi utusan, peninjau itu 2.047 orang," kata Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga dalam konferensi pers pra-Kongres V PDIP di Jakarta, Kamis.
Eriko menyampaikan 2.047 orang itu terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara partai dari 34 DPD provinsi dan 514 DPC kabupaten/kota, pengurus DPP PDIP, sayap partai serta tamu undangan VVIP dan VIP.
Baca juga: Megawati bakal jadi ketua umum lagi, ini penjelasan Sekjen PDIP
Selain itu akan hadir juga ketua serta sekretaris perwakilan PDIP dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Saudi Arabia, Brunei Darusallam, Jerman, Hingkong, Belanda, Australia dan Belgia.
"Untuk VVIP dan VIP yang hadir berjumlah 335 orang," kata Eriko.
Eriko mengungkapkan selain tamu undangan, berdasarkan informasi hingga Rabu (31/7) malam, kurang lebih ada sekitar 15.342 kader dan simpatisan yang akan hadir dengan biaya sendiri untuk meramaikan kongres.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman jumlah kader dan simpatisan yang hadir di lapangan bisa mencapai dua kali lipat dari yang mengonfirmasi, yakni 30.000 orang.
Baca juga: Bambang Pacul kembali pimpin PDI Perjuangan Jawa Tengah
PDIP menyatakan telah menyiapkan sebuah lokasi dapur umum serta panggung hiburan bagi kader dan simpatisan di Pantai Matahari Terbit, Bali.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, tamu VVIP yang akan diundang partainya dalam Kongres V nanti antara lain Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, jajaran menteri Kabinet Kerja dan mantan menteri Kabinet Gotong-Royong Megawati.
Selain itu sejumlah tokoh nasional, tokoh agama baik NU, Muhamamdiyah, KWI dan sebagainya serta senior partai dan pengamat politik yang selama ini menjadi mitra dialog partai.
Hasto mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pertemuan silaturahmi di kediaman Megawati juga telah menyatakan kesediaan untuk menghadiri Kongres V PDIP nanti.
PDIP juga akan mengundang para ketua umum partai politik lain.