Batang (ANTARA) - Kementerian Pertanian mengapresiasi pada Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang dinilai sukses melakukan budidaya pembibitan tanaman bawang putih atau pengembangan bawang putih.

Kepala Subbidang Tanaman Obat Direktorat Jenderal Holtikultura Wiwi Sutiwi di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pada 1990-an, Indonesia pernah berjaya terhadap poduksi bawang putih dengan lahan seluas 20.000 hektare.

"Namun, seiring berjalanya waktu (luas lahan bawang putih) turun menjadi sekitar 2.000 hektare sehingga pemerintah harus mengimpor bawang putih 600 ton pertahun," katanya usai mendampingi Bupati Batang melakukan panen perdana bawang putih di Desa Gunungsari, Kecamatan Bawang.

Baca juga: Mentan fokus target swasembada bawang putih pada 2021

Ia mengatakan dengan menambah luas lahan bibit bawang putih di wilayah Kabupaten Batang, pemerintah menargetkan pada 2021 Indonesia bisa swasembada pangan bahan bumbu tersebut.

"Kita akan terus memacu pengembangan budidaya bawang putih di daerah dengan memberikan bibit itu secara gratis pada petani," katanya.

Ia mengatakan melalui pemberiaan bibit bawang putih kepada petani diharapkan pada 2021 Indonesia sudah mampu swasembada pangan khususnya ketersediaan bahan bumbu tersebut.

Menurut dia, sejak 2017 pemerintah telah mengembangkan budidaya tanaman bawang putih seluas 1.500 hektare, kemudian pada 2018 seluas 5.500 hektare, dan 2019 seluas 10.000 hektare, termasuk di Kabupaten Batang seluas 275 hektare.

Baca juga: 24 kelompok tani di Temanggung menjadi penangkar bawang putih

"Semoga dengan terus menambah lahan tanaman bawang putih ini, ke depan pemerintah bisa mampu swasembada pangan, khusus bawang putih," katanya.

Petani bawang putih Desa Gunungsari Asit (50) mengatakan dengan menanam bawang putih para petani akan untung Rp2 juta per tahun dibanding menanam padi sebesar Rp1,2 juta per tahun dengan luasan lahan 2.000 meter persegi.

"Budidaya tanaman bawang putih memang lebih untung dan menjanjikan dibanding tanam padi menanam bawang putih dari pada menanam padi. Dengan luas lahan 2.000 meter persegi, kami dua kali panen bisa untung Rp2 juta dibanding tanam padi," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024