Jakarta (ANTARA) - KTM siap memboyong pebalap Moto2 Brad Binder ke MotoGP untuk membela tim Red Bull KTM Tech 3 di musim balapan 2020.
KTM mengumumkan hal itu lewat aku Twitter resminya, Rabu sehingga Binder akan menjadi pebalap dari Afrika Selatan pertama yang akan berlaga di kelas premier sejak 2000.
Binder akan bertemu dengan seniornya yang merupakan lulusan Red Bull Rookies seperti Miguel Oliveira (Red Bull KTM Tech 3), Johann Zarco (Red Bull KTM Factory Racing) dan Joan Mir (Team Suzuki Ecstar) di MotoGP tahun depan.
"Saya menantikannya, ini perasaan yang luar biasa, tak bisa dibayangkan jika saya akan membalap di MotoGP tahun depan," kata Binder seperti dikutip laman resmi MotoGP.
"Aku rasa tahun depan tujuan utamaku adalah belajar secepat mungkin dan belajar dari pebalap yang lebih berpengalaman di KTM."
"Tentunya aku ingin langsung bisa tapi di MotoGP semuanya sangat sulit dan sangat ketat jadi kalian tahu, aku yakin akan butuh waktu bagiku untuk menemukan pijakan di MotoGP, tapi aku yakin kami bisa di sana."
Binder menjalani balapan Grand Prix pertamanya pada 2011 dengan menyelesaikan lima balapan di kelas 125 cc di saat berlaga di Red Bull MotoGP Rookie Cup.
Dia turun sepenuhnya di Moto3 pada 2012. Antara 2012 dan 2015, Binder telah naik podium enam kali sebelum bersinar di musim Moto3 2016 dengan Red Bull KTM Ajo.
Tahun itu pebalap bernomor 41 itu menang di tujuh balapan dan naik podium empat kali untuk meraih juara dunia Moto3 2016.
Naik ke kelas Moto2 di tahun berikutnya, Binder baru mampu naik podium secara beruntun di tiga balapan terakhir yaitu Australia, Malaysia dan Valencia.
Sementara pada 2018, Binder meraih kemenangan pertamanya di kelas intermediate itu ketika turun di GP Jerman, yang kemudian diikuti dua kemenangan lainnya di Aragon dan Australia untuk finis peringkat tiga klasemen umum pebalap.
Tahun ini, dengan motor KTM Triumph Moto2, Binder sedikit kewalahan dan baru meraih dua podium beruntun di Belanda dan Jerman.
Baca juga:GP Jerman singkap batasan Ducati
"Bisa merekrut Binder bagi proyek MotoGP kami adalah momen yang menyenangkan karena dia telah bersama kami selama lima tahun dan salah satu juara dunia kami," kata direktur motorsport KTM Pit Beirer.
"Brad memiliki gaya membalap yang berbeda yang memungkinkan ia mendorong motor dan proyek secara maksimal. Kami merasa itu cocok dengan kami dan kami tak sabar melihat bagaimana dia mengendalikan dan menyerang dengan motor MotoGP."
Sementara itu manajer tim Red Bull KTM Tech3 Herve Poncharal menyambut baik berita bagus di paruh musim itu.
"Brad adalah orang yang telah kami ikuti sejak dia turun di kejuaraan di Red Bull MotoGP Rookies Cup dan kemudian di Moto3. Aku selalu terkesan dengan talentanya, agresivitasnya dan sikapnya yang tak kenal menyerah."
"Dan ketika kalian menjalankan tim balap motor, ini adalah profil pebalap yang kalian inginkan."
Binder akan memiliki kesempatan pertama menjajal motor MotoGP pada sesi tes pramusim di akhir musim nanti.
Baca juga:Rossi, Vinales akan uji purwarupa motor Yamaha 2020 di Brno
KTM mengumumkan hal itu lewat aku Twitter resminya, Rabu sehingga Binder akan menjadi pebalap dari Afrika Selatan pertama yang akan berlaga di kelas premier sejak 2000.
Binder akan bertemu dengan seniornya yang merupakan lulusan Red Bull Rookies seperti Miguel Oliveira (Red Bull KTM Tech 3), Johann Zarco (Red Bull KTM Factory Racing) dan Joan Mir (Team Suzuki Ecstar) di MotoGP tahun depan.
"Saya menantikannya, ini perasaan yang luar biasa, tak bisa dibayangkan jika saya akan membalap di MotoGP tahun depan," kata Binder seperti dikutip laman resmi MotoGP.
"Aku rasa tahun depan tujuan utamaku adalah belajar secepat mungkin dan belajar dari pebalap yang lebih berpengalaman di KTM."
"Tentunya aku ingin langsung bisa tapi di MotoGP semuanya sangat sulit dan sangat ketat jadi kalian tahu, aku yakin akan butuh waktu bagiku untuk menemukan pijakan di MotoGP, tapi aku yakin kami bisa di sana."
Binder menjalani balapan Grand Prix pertamanya pada 2011 dengan menyelesaikan lima balapan di kelas 125 cc di saat berlaga di Red Bull MotoGP Rookie Cup.
Dia turun sepenuhnya di Moto3 pada 2012. Antara 2012 dan 2015, Binder telah naik podium enam kali sebelum bersinar di musim Moto3 2016 dengan Red Bull KTM Ajo.
Tahun itu pebalap bernomor 41 itu menang di tujuh balapan dan naik podium empat kali untuk meraih juara dunia Moto3 2016.
Naik ke kelas Moto2 di tahun berikutnya, Binder baru mampu naik podium secara beruntun di tiga balapan terakhir yaitu Australia, Malaysia dan Valencia.
Sementara pada 2018, Binder meraih kemenangan pertamanya di kelas intermediate itu ketika turun di GP Jerman, yang kemudian diikuti dua kemenangan lainnya di Aragon dan Australia untuk finis peringkat tiga klasemen umum pebalap.
Tahun ini, dengan motor KTM Triumph Moto2, Binder sedikit kewalahan dan baru meraih dua podium beruntun di Belanda dan Jerman.
Baca juga:GP Jerman singkap batasan Ducati
"Bisa merekrut Binder bagi proyek MotoGP kami adalah momen yang menyenangkan karena dia telah bersama kami selama lima tahun dan salah satu juara dunia kami," kata direktur motorsport KTM Pit Beirer.
"Brad memiliki gaya membalap yang berbeda yang memungkinkan ia mendorong motor dan proyek secara maksimal. Kami merasa itu cocok dengan kami dan kami tak sabar melihat bagaimana dia mengendalikan dan menyerang dengan motor MotoGP."
Sementara itu manajer tim Red Bull KTM Tech3 Herve Poncharal menyambut baik berita bagus di paruh musim itu.
"Brad adalah orang yang telah kami ikuti sejak dia turun di kejuaraan di Red Bull MotoGP Rookies Cup dan kemudian di Moto3. Aku selalu terkesan dengan talentanya, agresivitasnya dan sikapnya yang tak kenal menyerah."
"Dan ketika kalian menjalankan tim balap motor, ini adalah profil pebalap yang kalian inginkan."
Binder akan memiliki kesempatan pertama menjajal motor MotoGP pada sesi tes pramusim di akhir musim nanti.
Baca juga:Rossi, Vinales akan uji purwarupa motor Yamaha 2020 di Brno