Jepara (ANTARA) - Penenun Troso Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, membantah telah mengklaim motif tenun ikat Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagai motif khas tenun Troso, Jepara, mengingat sudah memiliki motif khas yang dimungkinkan tidak dimiliki daerah lain.

"Selama ini, belum pernah ada klaim terhadap motif tenun ikat Sumba sebagai motif tenun Troso, Kabupaten Jepara," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Troso Nasta'in di Jepara, Senin.

Ia mencatat jumlah motif tenun ikat khas Jepara cukup banyak, sedangkan dalam waktu dekat juga akan diperkenalkan kepada masyarakat luas tentang motif baru yang disesuaikan dengan kearifan lokal Jepara.

Karena Desa Troso terbagi menjadi empat wilayah, maka nanti akan ada beberapa motif yang disesuaikan kekhasan daerahnya.

Misal, dari wilayah cengkir akan dimunculkan motif tenun ikat cengkir atau kelapa yang masih muda.

"Kami pastikan motif yang akan dipatenkan nanti tidak meniru motif daerah lain, termasuk yang sedang ramai di media sosial terkait tuduhan menjiplak motif Sumba," ujarnya.

Kalaupun ada motif Sumba yang dibuat oleh penenun Troso, Jepara, kata dia, karena penjualan tenun Troso selama ini sudah ke berbagai daerah di Tanah Air, termasuk di wilayah Sumba.

Bahkan, kata dia, pedagang tenun di Bali juga memasarkan tenun hasil produksi Jepara, sedangkan motifnya disesuaikan dengan keinginan konsumen setempat, yakni motif Bali.

"Secara bisnis, pedagang di Bali tentunya akan meminta disediakan motif tentun sesuai khas Bali selain pula disediakan motif khas Jepara," ujarnya.

Ia memastikan penenun Troso, Jepara tidak akan mengklaim motif tenun ikat khas Sumba karena motif yang dibuat selalu berkembang dengan menyesuaikan tren.

Produktivitas penenun Troso, kata dia, juga diakui oleh berbagai daerah di Tanah Air, meskipun menggunakan peralatan yang masih tradisional, tetapi bisa membuat produk dengan motif tertentu secara massal.

Hal tersebut, lanjut dia, tentunya menjadi keunggulan tenun Jepara karena harganya tentu bisa lebih bersaing di pasaran.

Berdasarkan laman di media online dari Sumba, mengabarkan ribuan orang menandatangani petisi yang berjudul "Gugat Pemalsu Tenun Ikat Sumba" yang tujukan kepada gubernur setempat maupun keempat bupati di Kepulaun Sumba.

Petisi tersebut berisi kecewaan terhadap penenun Troso, Kabupaten Jepara yang dituduh mengklaim motif tenun ikat Sumba di ajang perhetalan internasional.

Petisi tersebut juga dikabarkan tersebar di berbagai media sosial mulai dari facebook hingga grup whatsapp.

Baca juga: 1.500 penenun Troso Jepara bakal torehkan rekor Muri

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024