Purwokerto (ANTARA) - Kasus narkoba di Kabupaten Banyumas menempati peringkat ketiga se-Jawa Tengah setelah Semarang dan Surakarta, kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas Agus Untoro.
"Kerawanan di Banyumas termasuk tinggi karena memang banyak magnet yang memikat banyak orang untuk datang ke sini, salah satunya adalah Lokawisata Baturraden yang sudah menasional. Bahkan, mungkin mendunia, kalau datang ke sini pasti yang terbayang adalah Baturraden," katanya di sela puncak peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) 2019 Tingkat Kabupaten Banyumas yang dipusatkan di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Banyumas, Rabu.
Selain itu, kata dia, ada daya tarik yang lain seperti keberadaan sejumlah perguruan tinggi karena di Jawa Tengah yang memiliki universitas skala nasional adalah Semarang, Surakarta, dan Purwokerto.
Menurut dia, pemeringkatan kasus narkoba tersebut berdasarkan akumulasi yang direkap sejak tahun 2015 hingga tahun 2018 untuk Kabupaten Banyumas terdapat lebih kurang 137 kasus.
Baca juga: BNNP Jateng ringkus enam pengedar narkoba lintas provinsi
"Kasus narkoba ini umumnya dilakukan oleh generasi muda. Cuma kalau dari sisi kasus hanya yang ada unsur pidananya. Ada lagi kerawanan dari sisi penyalahguna, kalau penyalahguna ini yang direhabilitasi," katanya.
Agus mengatakan sejak awal Januari hingga Juni 2019, BNNK Banyumas telah merehabilitasi 47 penyalahguna narkoba di sejumlah lembaga rehabilitasi.
Dalam hal ini, kata dia, BNNK Banyumas memiliki Klinik Rehabilitasi Adiksia Medika serta bekerja sama dengan Puskesmas Baturraden II, RSUD Ajibarang, RSU Wiradadi Husada, RS Siaga Medika, dan Pondok Pesantren Nurul Hikmah Cilongok.
Terkait dengan kegiatan untuk memperingati HANI 2019, dia mengatakan pihaknya telah memasang media luar ruang di sejumlah tempat strategis untuk menyosialisasikan bahaya narkoba.
"Kami juga menyurati seluruh elemen masyarakat, organisasi perangkat daerah, dan perusahaan-perusahaan untuk bisa berpartisipasi memasang spanduk-spanduk peringatan. Tujuannya untuk sama-sama mengingatkan akan ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas," katanya.
Baca juga: Pecandu narkoba bisa berobat gratis di RSUD Batang
"Kerawanan di Banyumas termasuk tinggi karena memang banyak magnet yang memikat banyak orang untuk datang ke sini, salah satunya adalah Lokawisata Baturraden yang sudah menasional. Bahkan, mungkin mendunia, kalau datang ke sini pasti yang terbayang adalah Baturraden," katanya di sela puncak peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) 2019 Tingkat Kabupaten Banyumas yang dipusatkan di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Banyumas, Rabu.
Selain itu, kata dia, ada daya tarik yang lain seperti keberadaan sejumlah perguruan tinggi karena di Jawa Tengah yang memiliki universitas skala nasional adalah Semarang, Surakarta, dan Purwokerto.
Menurut dia, pemeringkatan kasus narkoba tersebut berdasarkan akumulasi yang direkap sejak tahun 2015 hingga tahun 2018 untuk Kabupaten Banyumas terdapat lebih kurang 137 kasus.
Baca juga: BNNP Jateng ringkus enam pengedar narkoba lintas provinsi
"Kasus narkoba ini umumnya dilakukan oleh generasi muda. Cuma kalau dari sisi kasus hanya yang ada unsur pidananya. Ada lagi kerawanan dari sisi penyalahguna, kalau penyalahguna ini yang direhabilitasi," katanya.
Agus mengatakan sejak awal Januari hingga Juni 2019, BNNK Banyumas telah merehabilitasi 47 penyalahguna narkoba di sejumlah lembaga rehabilitasi.
Dalam hal ini, kata dia, BNNK Banyumas memiliki Klinik Rehabilitasi Adiksia Medika serta bekerja sama dengan Puskesmas Baturraden II, RSUD Ajibarang, RSU Wiradadi Husada, RS Siaga Medika, dan Pondok Pesantren Nurul Hikmah Cilongok.
Terkait dengan kegiatan untuk memperingati HANI 2019, dia mengatakan pihaknya telah memasang media luar ruang di sejumlah tempat strategis untuk menyosialisasikan bahaya narkoba.
"Kami juga menyurati seluruh elemen masyarakat, organisasi perangkat daerah, dan perusahaan-perusahaan untuk bisa berpartisipasi memasang spanduk-spanduk peringatan. Tujuannya untuk sama-sama mengingatkan akan ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas," katanya.
Baca juga: Pecandu narkoba bisa berobat gratis di RSUD Batang