Semarang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah berharap keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta bisa ikut menumbuhkan kawasan strategis Jateng di bagian selatan.
"Kami berharap Bandara Internasional Yogyakarta bisa menunjang pertumbuhan kawasan Jateng bagian selatan, mengingat lokasi bandara yang ada di Kulonprogo tersebut sangat dekat dengan Kabupaten Purworejo," kata Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri di Semarang, Selasa.
Bandara Internasional Yogyakarta juga diharapkan dapat membuka ruang akses konektivitas terutama di wilayah Jateng selatan seperti Kabupaten Purworejo, Kebumen, Banyumas, dan Cilacap.
Ia menyebutkan berdasarkan informasi dari PT Angkasa Pura, sejak dibuka pada Mei 2019 kebanyakan penumpang Bandara Internasional Yogyakarta justru dari Jateng dengan berbagai tujuan.
"Ini kesempatan kita, mudah-mudahan nanti bisa melebarkan wisata kita yang sebelah selatan untuk bisa berkembang dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso menambahkan selama ini keterbatasan konektivitas transportasi di Jateng bagian selatan menghambat distribusi produk unggulan dan pariwisata disana.
Dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta, lanjut dia, diharapkan bisa mengoptimalkan akses mengingat masyarakat membutuhkan ruang konektivitas yang cepat.
"Ini selaras dengan pembangunan jalur selatan-selatan. Kita juga dorong untuk peningkatan 'commuter line' tidak hanya sampai Yogyakarta, tapi juga sampai Stasiun Purworejo sehingga masyarakat yang berasal dari Cilacap, Purwokerto, Kebumen dan Purworejo bisa terkoneksi dengan bandara," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
"Kami berharap Bandara Internasional Yogyakarta bisa menunjang pertumbuhan kawasan Jateng bagian selatan, mengingat lokasi bandara yang ada di Kulonprogo tersebut sangat dekat dengan Kabupaten Purworejo," kata Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri di Semarang, Selasa.
Bandara Internasional Yogyakarta juga diharapkan dapat membuka ruang akses konektivitas terutama di wilayah Jateng selatan seperti Kabupaten Purworejo, Kebumen, Banyumas, dan Cilacap.
Ia menyebutkan berdasarkan informasi dari PT Angkasa Pura, sejak dibuka pada Mei 2019 kebanyakan penumpang Bandara Internasional Yogyakarta justru dari Jateng dengan berbagai tujuan.
"Ini kesempatan kita, mudah-mudahan nanti bisa melebarkan wisata kita yang sebelah selatan untuk bisa berkembang dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso menambahkan selama ini keterbatasan konektivitas transportasi di Jateng bagian selatan menghambat distribusi produk unggulan dan pariwisata disana.
Dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta, lanjut dia, diharapkan bisa mengoptimalkan akses mengingat masyarakat membutuhkan ruang konektivitas yang cepat.
"Ini selaras dengan pembangunan jalur selatan-selatan. Kita juga dorong untuk peningkatan 'commuter line' tidak hanya sampai Yogyakarta, tapi juga sampai Stasiun Purworejo sehingga masyarakat yang berasal dari Cilacap, Purwokerto, Kebumen dan Purworejo bisa terkoneksi dengan bandara," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.